Otomotifnet.com - Pasti insiden crash yang dialami pembalap MotoGP membuat satu tim kelabakan.
Bukan cuma soal nyawa pembalapnya, juga soal biaya perbaikan yang cukup fantastis untuk mendandani satu motor MotoGP.
Berkaca dari insiden crash horor Franco Morbidelli dan Johann Zarco di MotoGP Austria 2020 pekan kemarin, berapa biaya yang dikeluarkan tim satelit untuk perbaikannya?
Asal tahu saja, motor yang dipakai pembalap tim satelit itu sewaan dari pabrik, bukan milik sendiri.
Baca Juga: Motor MotoGP Dibanderol Nyaris Rp 50 Miliar, Mesin Aja Rp 3 Miliar, Ini Daftar Lainnya
Coba dibedah meski tak bisa sampai rinci karena menjadi rahasia tiap tim soal biaya.
Penting untuk diketahui dulu harga satu unit motor MotoGP milik tim pabrikan.
Dilansir dari Box Repsol.com, harga satu unit motor tim pabrikan setidaknya menyentuh 3 juta euro, atau seharga Rp 52,3 miliar (kurs 1 euro = Rp 17.455,84 per 20 Agustus 2020).
Sedangkan tim satelit yang motornya cuma menyewa, harganya 2 juta euro atau sekitar Rp 34,9 miliar untuk satu musim.
Harga sewa itu berlaku untuk dua unit motor MotoGP, belum termasuk biaya penggantian sparepart alias komponen jika ada yang rusak.
Wajar kalau harga motor MotoGP mahal, karena harga part menempel juga kelas wahid semua.
Misalnya, untuk harga satu mesin motor MotoGP saja bisa menyentuh sekitar Rp 3,4 - 4,3 miliar.
Lalu, untuk perangkat elektronik di motor MotoGP, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 1,7 miliar.
Baca Juga: Franco Morbidelli Nimbrung di Komen Netizen Indonesia Soal Crash MotoGP Austria 2020
Untuk harga part satuan elektronik ini, tidak ada yang seharga di bawah Rp 17,4 juta.
Untuk rem di motor MotoGP, FIM membatasi mengenai spek, sehingga harganya tidak terlalu tinggi, tapi tetap saja tergolong mahal.
Untuk seperangkat rem depan misalnya, dibanderol sekitar Rp 1,2 miliar (tidak termasuk pajak).
Paket rem depan ini, terdiri dari tiga pasang kaliper, tiga master rem, 10 cakram karbon, dan 28 kampas rem.
Ketika motor mengalami crash ringan, maka setidaknya tim akan mengeluarkan uang mulai Rp 262 juta sampai Rp 349 juta
Biaya itu diestimasi untuk memperbaiki cover bodi, footstep, tuas kopling atau rem depan, pedal rem belakang, atau part lain yang mungkin rusak.
Sedangkan kalau mengalami crash berat, tim satelit harus mengeluarkan biaya Rp 1,7 miliar untuk perbaikan roda, suspensi, radiator, dan sensor-sensor.
Namun, jika motor mengalami kerusakan parah sampai hancur seperti yang terjadi di MotoGP Austria 2020 lalu, tim satelit macam Avintia Ducati dan Petronas Yamaha SRT harus merogoh kocek sampai Rp 8,7 miliar.
Biaya tersebut diestimasikan buat perbaikan part-part penting motor MotoGP seperti sasis, swingarm, perangkat elektronik, tangki, sampai mesin.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR