Otomotifnet.com - Beberapa waktu lalu kami menjajal Hyundai Ioniq, hatchback listrik terbaru Hyundai.
Model ini memang belum dijual secara resmi, namun sejak awal taun 2020 sudah digunakan sebagai armada GrabCar Electric.
Namanya mobil listrik, perlu diisi ulang baterainya.
Kami pun penasaran mencoba beberapa cara pengisian baterai mulai dari mendatangi stasiun pengisian listrik umum hingga mengisi di rumah.
Berikut ini adalah beberapa pengalaman kami saat melakukan pengisian listriknya.
SPKLU PLN Disjaya. Yang pertama kami datangi adalah SPKLU yang letaknya di PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Jl. M.I Ridwan Rais no.1, depan Stasiun Gambir.
Di lokasi ini tersedia pengisian Ultra Fast Charging dan Fast Charging. Yang kami coba adalah colokan yang Ultra Fast Charging model DC Charging Combo tipe 2 CCS (Eropa).
Di layar dasbor tertera pengisian baterai dalam posisi 47% membutuhkan waktu 1 jam 21 menit (output sekitar 47 kW). Disini, pengisian menggunakan aplikasi Charge.IN, dan pembayarannya melalui aplikasi Link Aja.
Pengisian selama 60 menit atau dari 47% hingga 97%, tertera memakai 22,364 kWh dan membayar cuma seharga Rp 30 ribu (tepatnya Rp 29.771). Hmm..., murah banget ya.
Nah kalau dihitung-hitung lagi, Jika harga listrik 1 kWh sekitar RP 1.444, dengan konsumsi rata-rata dalam kota yang 8,1 km/kwh. Jatuhnya jauh lebih murah ketimbang menggunakan bahan bakar fosil.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR