Otomotifnet.com - Pada edisi pekan lalu (27:XXX), OTOMOTIF mengulas impresi pertama dari All New Yamaha Aerox Connected 155. Kali ini berlanjut first ride, setelah PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengadakan sesi tes dengan 2 agenda sekaligus pada Selasa (10/11) lalu.
Agenda pertama Eco Riding dari Yamaha FSS Cempaka Putih, Jaktim menuju Sirkuit Sentul International Karting Circuit, Cibinong, Bogor. Yang kedua, jajal di sirkuit lengkap dengan kompetisi time trial.
Bagaimana handling, performa mesin hingga konsumsi bensin skutik yang dibanderol Rp 25,5 juta (Std) dan Rp 29 juta (ABS) OTR Jakarta ini? Yuk simak!
RIDING POSITION & HANDLING
Yang pertama bikin penasaran sisi handling, mengingat All New Aerox 155 bobotnya naik, jadi 125 kg (ABS) dan 122 kg (non ABS), padahal versi lama Aerox tipe S hanya 118 kg. Apakah ada bedanya?
Baca Juga: Yamaha NMAX, XMAX Sampai Lexi Custom, Corak Bodi Sampai Pelek Milih, Segini Harganya
Ternyata tidak! Handlingnya tetap terasa lincah. Mungkin jika beda 4-7 kg tersebut diangkat pakai tangan, baru terasa bedanya, namun kalau dikendarai jadi tidak signifikan.
Hal tersebut bisa dirasakan selama perjalanan dari Cempaka Putih, Jaktim menuju Cibinong, Bogor, yang mana kondisi jalannya begitu beragam, Aerox tetap lincah dan sangat nurut.
Tapi tetap harus berhati-hati, karena motor ini cukup panjang (1.980 mm), jangan sampai tersangkut.
Karakter kedua suspensinya pun bisa dijajal, yang ternyata memiliki redaman yang sedikit berbeda. Suspensi teleskopik depan punya redaman yang empuk, mirip Aerox 155 generasi sebelumnya.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Pulley Depan Copot di Jalan, Kalau Apes Ganti Kruk As Satu Set
Saking empuknya, sisa travel suspensi setelah dinaiki jadi sedikit, karena saat diduduki sudah amblas.
Akhirnya ketika menginjak jalan berlubang atau sambungan jalan yang tajam jadi bottoming.
Berbeda dengan suspensi belakang, yang justru punya karakter lebih sporty, terasa sedikit menghentak badan ketika lewat jalan rusak, tapi tergolong masih nyaman untuk pengendara berbobot 58 kg.
Kenyamanan selama perjalanan yang memakan waktu lebih dari 1 jam justru berkurang akibat panas di bokong.
Baca Juga: Yamaha Aerox Bermata Empat, Mengintimidasi Pakai Proyektor Honda Accord, Biaya Segini
Dari jalan raya pindah ke sirkuit Sentul Karting yang memiliki 14 tikungan dengan panjang lintasan 1,2 km.
Dalam kondisi standar, All New Aerox 155 dipacu di sirkuit ternyata performanya cukup mengesankan!
Sebelum gas pol, tentu perlu sedikit penyesuaian biar maksimal dan aman. Seperti sedikit mengempiskan tekanan ban dan dilanjut memanaskannya selama beberapa putaran.
Baca Juga: Aerox 155 Bisa Pakai Pass Beam, Ganti Saklar Khusus, Rp 100 Ribuan Aja
Setelah ban berukuran 110/80-14 dan 140/70-14 panas sehingga terasa lengket dengan aspal, baru gaspol!
Kejutannya adalah performa suspensi, jadi meski di jalan raya yang depan sering bottoming, ternyata di sirkuit rasanya justru cukup pas.
Diajak ‘berdansa’ melewati chicane secara cepat, motor bisa berpindah arah dengan baik dan stabil.
Kalau suspensi belakang tak perlu diragukan, mampu menjaga motor tetap stabil dan minim limbung.
Baca Juga: All New Yamaha Aerox 155 Connected Pakai Mesin Baru, Tenaga Lebih Besar
Saking enaknya, standar tengah sering menggasak aspal. Kalau dilepas pasti sensasi di sirkuitnya lebih mantap nih!
Oiya performa rem depan cakram 230 mm yang dijepit kaliper 1 piston kinerjanya juga cukup, mampu mengurangi laju dengan baik, hanya perlu sedikit bantuan dari rem belakang yang masih tetap model tromol.
PERFORMA
Setelah mengendarai di jalan raya hingga sirkuit, bisa dirasakan kalau mesin baru All New Aerox 155 karakternya serupa dengan All New NMAX.
Mesin yang punya perbandingan kompresi 11,6:1 ini tenaganya lebih besar, klaim tenaga 15,1 dk di 8.000 rpm dengan torsi 13,9 Nm di 6.500 rpm, jadi untuk stop and go di kemacetan atau menyalip, gas All New Aerox 155 tak perlu dibuka dalam-dalam. Respon dari CVTnya juga baik, terasa halus dan gak ada gejala gredek.
Baca Juga: All New Aerox 155 Connected Resmi Hadir Di Jateng Dan Yogyakarta
Saat dipakai untuk melahap sirkuit, mesin 155 cc, SOHC 4 katup dengan VVA tenaganya pun terasa selalu ada.
Untuk keluar tikungan ketika gas dibuka motor terasa langsung meluncur. Tercatat untuk top speed di sirkuit Sentul kecil hanya ada di kisaran 83 km/jam saja.
Bahkan OTOMOTIF menguji All New Aerox 155 Connected ini memutari sirkuit selama lebih dari 30 menit tanpa henti.
Hasilnya tenaga terasa stabil, tidak ada penurunan performa. Hanya saja di akhir-akhir mulai terasa selip di area CVT, mungkin karena terlalu panas.
Baca Juga: Aerox 155 Pakai Buntut R1M, Berbalut Carbon Kevlar, Serba Aluminium
Oiya dari 15 media yang hadir, ketika sesi time trial OTOMOTIF mencatatkan waktu terbaik, hanya kalah kencang dari Galang Hendra Pratama!
KONSUMSI BENSIN
Ketika perjalanan dari Cempaka Putih menuju Sentul, konsepnya adalah Eco Riding. Jadi awak media diajak berkendara secara irit, sekaligus mencoba fitur Connected dengan aplikasi Y-Connect.
Makanya kecepatan hanya kisaran 60 km/jam saja. Jadi jangan heran konsumi bensinnya bisa irit banget, OTOMOTIF mencatatkan angka 52,3 km/liter!
Kalau dipakai berkendara normal harian bisa dapat berapa ya? Tunggu saja ulasannya di sesi test ride di edisi mendatang.
Baca Juga: All New Yamaha Aerox 155 Connected Hadir di Bangka, Harga Mulai Rp 27 Jutaan
Data Spesifikasi:
Tipe Mesin | Liquid cooled 4-stroke, SOHC 4 katup + VVA |
| |||||
Jumlah Silinder | Single Cylinder |
| |||||
Kapasitas Mesin | 155 cc |
| |||||
Diameter x Langkah | 58,0 mm x 58,7 mm |
| |||||
Perbandingan Kompresi | 11,6:1 |
| |||||
Daya Maksimum | 15,1 dk (11,3 kW) @8.000 rpm |
| |||||
Torsi Maksimum | 13,9 Nm @6.500rpm |
| |||||
Sistem Starter | Electric Starter |
| |||||
Sistem Pelumasan | Basah |
| |||||
Kapasitas Oli Mesin | Total – 1,00 L ; Berkala 0,90 L |
| |||||
Sistem Bahan Bakar | FI (Fuel Injection) |
| |||||
Tipe Kopling | Kering, Centrifugal Automatic |
| |||||
Tipe Transmisi | V-belt Automatic |
| |||||
P x L x T | 1.980 X 700 X 1.150 mm | ||||||
Jarak sumbu roda | 1.350 mm | ||||||
Jarak terendah ke tanah | 143 mm | ||||||
Tinggi tempat duduk | 790 mm | ||||||
Berat isi | 125 kg ABS, 122 kg non ABS | ||||||
Kapasitas tangki bensin | 5,5 L | ||||||
Tipe Rangka | Underbone |
| |||||
Suspensi Depan | Teleskopik |
| |||||
Suspensi Belakang | Unit Swing |
| |||||
Ban Depan | 110/80-14M/C 53P |
| |||||
Ban Belakang | 140/70-14M/C 62P |
| |||||
Rem Depan | Disc |
| |||||
Rem Belakang | Drum |
| |||||
Sistem pengapian | TCI |
| |||||
Battery | YTZ7V |
| |||||
Tipe Busi | NGK CPR8EA-9 |
| |||||
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR