Otomotifnet.com - Sejak Royal Enfield dipegang APM baru, yaitu PT Nusantara Batavia International (NBI), unit tes lebih mudah didapat.
Termasuk Interceptor 650 ini, yang sebenarnya telah lama beredar di Tanah Air, tapi OTOMOTIF bisa mengetesnya.
Sejak dirilis, harga yang ditawarkan memang menggoda penggemar segmen retro modern.
Desain dan bentuk menarik khas besutan English bike jadul, nampaknya berhasil membuat goyah hati pengguna maupun calon pengguna Triumph.
Baca Juga: Royal Enfield Indonesia Adakan Fun Day Rally, Perkenalkan Dealer Baru
NBI memboyong 6 varian warna dengan harga yang berbeda. Yang termurah ada Mark Three, Orange Crush, dan Silver Spectre Rp 205,7 juta.
Kemudian Baker Express dan Ravishing Red Rp 208,3 juta. Varian warna paling mahal yaitu Glitter and Dust seharga Rp 210,4 juta. Harga tersebut sudah OTR Jakarta.
Dengan banderol di atas Rp 200 juta, apa saja sih fitur yang ditawarkan besutan yang dibuat di Chennai, India ini?
Bicara fitur, di Interceptor tergolong sedikit, sesuai dengan genre motornya, klasik. Yang disematkan mayoritas fitur fungsional.
Kita urut dari depan, terdapat panel instrumen paduan analog dan digital. Dua buah bulatan besar yang berhimpitan berisi takometer di sebelah kanan dan spidometer di sisi kiri.
Di bawahnya terdapat layar LCD kecil yang menampilkan odometer, tripmeter A & B, serta fuelmeter.
Informasi pada layar dapat diganti-ganti dengan menekan tombol kecil yang ada di tengah.
Berpegang dengan tema klasik, RE masih menggunakan bohlam untuk seluruh lampu. Baik headlamp, stoplamp sampai lampu sein.
Baca Juga: Honda PCX160 Ternyata Harganya Tembus Segini, Asli Bikin Kaget
Sebagai motor sport, wajar jika minim tempat penyimpanan. Cuma ada kompartemen di bawah jok untuk menaruh toolkit.
Serta side panel kanan juga dapat dibuka menggunakan kunci kontak.
Bagian roda, pelek pakai model jari-jari aluminium 18 inci dibalut ban Pirelli Phantom Sportcomp.
Ukurannya 100/90-18 dan 130/70-18. RE mengklaim, ban ini dikembangkan spesial untuk Interceptor, sehingga menyempurnakan rancangan sasis dan suspensinya.
Remnya, layaknya motor produksi India lain, menggunakan produk Bybre. Terdiri dari cakram semi-floating tunggal 320 mm di depan yang dijepit kaliper dua piston.
Serta disc 240 mm di belakang dengan kaliper yang sama. Pengereman sudah dilengkapi ABS (Anti-lock Braking System) dual-channel dari Bosch.
Kinerjanya remnya cukup baik, saat tuas ditekan terasa empuk dan tidak gampang mengunci, walaupun dalam kondisi jalan basah atau berpasir, tentu berkat ABS dual-channelnya.
Getaran saat ABS bekerja pun tergolong halus, tidak sampai mengganggu jari dan kaki.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR