Ada juga peringkat jarak tempuh dan Eco riding point, termasuk rekomendasi jadwal perawatan, revs dashboard, rekapan konsumsi BBM, hingga notifikasi malfungsi pada motor. Banyak juga ya!
Balik ke spidometernya, yang kini punya dua buah penunjuk takometer, hal itu membuat raungan mesin 155 cc dapat terbaca lebih jelas.
Informasinya juga lebih mudah diganti, karena tombolnya ada di panel sakelar kiri sisi depan. Jadi gak perlu melepas tangan dari handgrip deh…
Fitur selebihnya mirip dengan generasi sebelumnya. Seperti smart key dengan answer back system, kompartemen kecil di depan berisi power outlet, sampai bagasi yang bisa menelan sebuah helm full face dengan posisi terbalik.
Baca Juga: All New Aerox 155 Connected Bobot Tambah 7 Kg, Handling Jadi Berat?
Oiya satu lagi yang baru, lampu utama yang desainnya lebih tebal dan lebar, bahkan dilengkapi juga dengan DRL (Daytime Running Light).
Pancaran cahayanya seperti lampu utama LED pada motor 150 cc lainnya, di mana cahaya yang dihasilkan tidak terlalu tebal.
Namun, cahayanya terlihat lebar, cakupannya lebih luas baik untuk lampu dekat maupun lampu jauh. Sesuai dengan bentuk reflektornya yang memang lebih lebar.
RIDING POSITION & HANDLING
Tinggi jok Aerox 155 Connected sebenarnya hanya 790 mm, namum rider dengan tinggi 170 cm masih perlu sedikit jinjit. Itu karena joknya lumayan lebar, jadi mengganjal paha pengendara saat kedua kaki turun.
Baca Juga: Yamaha Aerox 155 Disodori Beragam Sokbreker Belakang Aftermarket, Mulai Rp 450 Ribuan Ada
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR