Otomotifnet.com - Awal 2021 ini Kawasaki menghadirkan kembali KLR 650, motor yang cukup terkenal di kalangan penggemar adventure.
Kilas balik ke belakang, KLR 650 hadir di beberapa negara sejak 1987 dan tutup usia di tahun 2018 silam. Namun memang tak masuk Indonesia.
KLR 650 memang didesain sebagai besutan yang mampu untuk menaklukkan berbagai kondisi jalan, baik on maupun off road.
Mesinnya cukup simpel, 1 silinder 650 cc DOHC berpendingin cairan dengan transmisi 5 percepatan.
Baca Juga: Kawasaki Ninja H2R Performa Ganas, Tapi Dilarang Ikut World Superbike, Gara-gara Ini
Nah di 2021 ini Kawasaki menghidupkan kembali KLR 650, secara tampilan tetap khas besutan adventure, dengan sepatbor depan tinggi, area tangki seperti punuk tinggi dan besar, lalu bodi belakang simpel.
Namun tentu dengan update sehingga terlihat lebih kekinian dan berkesan lebih ringan, terlihat lampu mirip keluarga Z dan bodi tampak lebih ramping.
Penguat besutan adventure tentu saja dari ukuran ban yang digunakan, depan 21 inci dan belakang 17 inci.
Bagian mesin juga mengalami update dengan penggunaan sistem injeksi, tapi spesifikasi tetap 1 silinder 652 cc berpendingin cairan dengan transmisi 5 percepatan.
Update berikutnya di bagian panel instrumen, kini jadi pakai full digital.
Kemudian untuk sistem pengereman jadi cakram di kedua roda, dengan opsi sistem ABS.
KLR 650 ini disiapkan dengan 4 varian, yaitu KLR 650, KLR 650 ABS, KLR 650 Traveler dan KLR 650 Adventure.
Yang KLR 650 dan ABS bisa dibilang model paling basik, lalu yang Traveler bedanya dapat tambahan top box dan USB socket.
Varian Adventure tentu yang paling komplet, karena ada tambahan side case, fog lamps, frame silders, tank pad, USB socket, dan warna spesial camo.
Di Amerika, KLR 650 dijual mulai dari $6.600 hingga $7.999.
Nah apakah KLR 650 baru ini akan masuk Indonesia?
“Belum ada rencana,” jawab Michael C. Tanadhi, Head Sales And Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia yang dihubungi Rabu (27/1/2021).
Jadi buat yang sudah berkarap, silakan kecewa! Jika ngebet, alternatifnya tentu ke importir umum.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR