Otomotifnet.com - Banyak mobil baru yang mesinnya sudah dibekali turbocharger sebagai pendongkrak performa.
Tak sedikit juga yang memodifikasi mesin mobilnya dengan menambahkan piranti turbocharger ini.
Yang jadi pertanyaan, bagaimana soal perawatan mesin dengan turbo, apakah sama dengan mesin tanpa turbo?
Sebagai salah satu piranti pendongkrak tenaga mesin, turbo termasuk yang banyak luput perawatannya oleh para pemilik mobil.
Baca Juga: Twin Turbo dan Twin Scroll Turbo Serupa Tapi Tak Sama, Bedanya Sebelah Sini
Banyak sekali terjadi turbo jebol karena perawatannya kurang diperhatikan dan dianggap enteng oleh pemilik mobil.
Padahal kalau sampai jebol turbonya, harganya bisa sampai puluhan juta rupiah jika harus ganti baru.
Memang sih ada yang jual seken eks limbahan, namun kualitas barangnya belum tentu bagus kan?
Menghindari hal itu, berikut ini tips untuk menjaga dan merawat turbo agar tetap awet. Kyn
1. Rajin Cek Kapasitas Oli Mesin
Mesin mobil baru (dengan turbo) saat ini sudah jauh lebih sempurna dibandingkan mesin turbo konvensional zaman dulu.
Baik dari konstruksi turbonya sendiri hingga sistem pelumasan turbo.
Umur turbo masa kini pun lebih panjang dibandingkan turbo masa sebelumnya. Untuk itu pelumasan jadi faktor utama dalam menjaga masa pakai turbo.
Pemilik mobil harus disiplin mengecek kapasitas oli di dalam ruang mesin agar tetap penuh jangan sampai kurang.
Baca Juga: Turbin Turbo Pada Mesin Mobil Bisa Pecah, Kerikil Dari Ban Jadi Salah Satu Sebab
“Saat kapasitas oli berkurang, tentu pelumasan turbo juga akan kurang optimal,” jelas Moehammad Sobirin, dari Surya Mas Diesel di kawasan Kemanggisan, Jakbar.
“Yang pasti, jangan sampai telat ganti oli,” tambahnya.
2. Lakukan Penggantian Oli Tepat Waktu
Oli mesin yang lewat masa penggantiannya, akan berpotensi besar mengandung serbuk besi.
Serbuk besi atau biasa dikenal ‘gram-graman’ tersebut akan bahaya bila melewati area pelumasan bilah turbin.
“Hal terburuk yang bisa terjadi adalah akan membuat putaran turbin turbo jadi macet,” ucap Moeh, sapaan akrabnya.
3. Pastikan Viskositas Oli Sesuai
Tingkat viskositas atau kekentalan oli pun berperan penting dalam menjaga turbo pada diesel common-rail.
“Karena sudah canggih, oli yang digunakan pun juga harus encer. Seperti oli yang digunakan mesin bensin yang menggunakan turbo,” ucap Theodorus Surya Jaya, juragan REV Engineering.
Viskositas oli 5W-30, 5W-40, 10W-40 atau 15W-40 dianjurkan untuk mesin diesel common-rail.
“Dengan oli yang sangat encer. Pelumasan turbo pun jadi lebih baik hingga kecelah sempit dibagian turbo.”
“Dan saat putaran dan tekanan turbo dalam kondisi tinggi, oli tetap melumasi turbo dengan benar,” jelas Teddy, sapaan akrabnya.
4. Gunakan Oli Khusus Mesin Turbo
Di Honda, "Kita ada oli khusus untuk mesin dengan turbo, spesifikasinya HAO 0W20 Turbo," ujar Bowo, Manager bengkel resmi Honda Bintaro, Tangsel.
Mengingat Honda ada Civic Turbo dan CR-V Turbo, "Sejauh ini customer kami umumnya sudah cukup familiar dengan perawatan mesin mobilnya yang dilengkapi turbo," bilangnya.
Sementara menurut Sartono, Technical Leader Auto2000 Bintaro, "Gunakan oli mesin yang sesuai dengan spek kendaraan, atau yang lebih tinggi, karena sistem pelumasan dan pendinginan turbo melalui oli mesin.”
5. Bersihkan/Ganti Filter Udara
Selalu jaga kebersihan saringan udara yang diboost oleh turbo ke dalam intake manifold.
Caranya, kita kudu rajin cek kondisi filter udara dan bersihkan bila terlibat kotor.
“Bila perlu ganti filter udara secara rutin setiap servis berkala, sehingga udara yang masuk ke intake manifold melalui turbo juga bersih," saran Sartono.
6. Biasakan Mesin Idling Sebelum Dimatikan
Terakhir, biarkan mesin idling atau langsam selama beberapa menit sebelum dimatikan, agar turbocharger cooling down terlebih dulu lewat sistem pelumasan.
Atau kalau mau lebih mudah, tambahkan piranti turbo timer saja.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR