NOKEN AS
Buka tutup klepnya diatur menggunakan noken as custom racikan ala DMS. “Karena klepnya besar, jadi overlapnya kecil banget akibat mentok. Cuma 2 mm in dan 2,3 mm ex.”
“Tapi angka-angka noken asnya tetep gede sih, karena LC (Lube Center) nya lebar. Lift in 9,1 mm yang ex 9,3 mm, habis itu per klep pakai Akutagawa,” lanjutnya.
THROTTLE BODY
Sedotan udara ke ruang bakar diperbanyak lewat penggunaan throttle body (TB) Honda CB150R StreetFire.
TBnya terpasang pada intake custom yang pendek, membuat posisinya hampir tegak dan harus rela bobok ruang bagasi.
Baca Juga: Setang PCX 160 Jadi Tertutup, Tampil Seperti Forza 250, Warna Beragam
“Pakai TB CB150R sama velocity custom, diameter luar TB ini 30 mm tapi koinnya 29 mm. Jarang pakai TB besar, power malah bisa kecil karena air speed rendah,” jelas Wibi yang sedang kebanjiran oprekan mesin skutik.
CVT
Salah satu ciri khas dari oprekan mesin DMS adalah ubahan CVT yang minim. Pulley, kampas kopling, mangkok kopling, dan v-belt lebih sering menggunakan part standar bawaan motor.
“Yang ini cuma pakai roller 8 gram rata dan per CVT 1.500 rpm, kalau CVT kebanyakan diubah karakter motornya malah jadi aneh. Dengan setingan ini karakter motor bawahnya lembut.”
“Bisa sih dibuat responsif bawahnya, tinggal ganjal ring per CVTnya. Tapi nanti nafas motornya jadi makin pendek, karena ini gigi rasio masih standar,” urainya.
Baca Juga: PCX 160 Disuguhi Beragam Ban, Cocok Untuk Turing Hingga Cornering
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR