Otomotifnet.com – Biasanya mobil dalam massa garansi, perawatannya masih diserahkan pada bengkel resmi.
Namun begitu garansinya selesai, tak sedikit pemilik mobil yang memilih servis rutin di bengkel umum atau dilakukan sendiri di rumah, apalagi masih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini.
Nah, saat melakukan servis rutin ini, tentu ada saja part yang diganti lantaran usia pakainya sudah mencapai batas yang dianjurkan.
Selain oli mesin, bila Anda bingung soal part-part apa saja yang mesti diganti, kebet saja buku petunjuk servis yang biasanya disertakan dalam setiap pembelian kendaraan.
Baca Juga: Tips Servis Rutin Mobil Sendiri Di Rumah Ala Bengkel Resmi Wuling, Jangan Lewatkan 6 Item Ini!
Hampir setiap brand mobil, menerapkan jadwal servis rutin setiap jarak tempuh 10 ribu kilometer (km), atau maksimal tiap 6 bulan, tinggal mana yang dicapai lebih dulu.
Part-part yang umumnya diganti saat kelipatan jarak tempuh 10.000 km ini antara lain oli mesin, gasket oil pan (baut pembuangan oli) dan filter oli.
“Itu untuk oli dengan API Service SN, sementara jika pakai yang SL atau di bawahnya sebaiknya setiap 5.000 km atau 3 bulan sekali,” saran Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki.
Namun bila mobil sobat sering terjebak macet saat beraktivitas, atau yang mobilitasnya sangat tinggi seperti pengemudi taksi online, penggantian oli mesin sebaiknya dipercepat.
Sementara untuk filter olinya cukup di setiap 10.000 km saja.
“Disarankan juga setiap 10.000 km, lakukan spooring + balancing roda, serta merotasi ban.”
“Tujuannya agar kendaraan selalu stabil saat digunakan, serta menghindari terjadinya kondisi keausan permukaan ban yang tidak rata,” ujar Afriandi ST., Service Advisor Suzuki Trada Pantai Indah Kapuk, Jakbar.
Lalu jika pemakaian kendaraan telah memasuki jarak tempuh 20.000 km atau kelipatannya, biasanya penggantian part akan lebih banyak lagi.
Baca Juga: Ban Mobil Cepat Termakan Salah Satu Sisi, Bisa Jadi Karena Jarang Lakukan Ini!
Tentunya disamping part dan tindakan rutin seperti pada servis berkala per 10.000 km.
Di setiap 20.000 km, umumnya ada tambahan penggantian busi, “Khususnya untuk mobil yang businya masih berbahan nickel, disarankan penggantiannya setiap 20.000 km,” bilang Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Pada kelipatan jarak tempuh 20.000 km ini juga biasanya sistem rem diperiksa dan dibersihkan.
“Juga dilakukan pengecekan cairan radiator, pemeriksaan suspensi dan kaki-kaki. Disarankan juga melakukan perawatan cleaning sistem AC,” beber Agung Pariyana, Kepala Bengkel Mazda Bintaro.
Oli transmisi manual, oli transfercase untuk mobil 4x4 macam Suzuki Jimny serta oli gardannya juga dianjurkan diganti setiap 20.000 km.
Sementara untuk mobil bertransmisi otomatis, penggantian oli transmisinya (ATF) dilakukan setiap 40.000 km dengan cara dikuras.
Begitu juga dengan minyak rem, cairan radiator, serta filter udara, juga dianjurkan untuk diganti setiap kelipatan 40.000 km.
Namun lazimnya filter udara di setiap 10 km pertama atau sejak penggantian terakhir, wajib dilakukan pengecekan.
Bila sebelum waktu penggantian kondisinya terlihat sudah sangat kotor, sebaiknya segera diganti, agar performa mesin selalu fit.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR