Otomotifnet.com - Kalau menyebut nama Sonny Hew, mungkin hanya segelintir orang saja yang mengenalnya.
Itu pun hanya di kalangan insan balap nasional 'angkatan lama' medio 90’an hingga 2000’an awal.
Jelas saja, sebab lelaki asal Pangkal Pinang, Pulau Bangka ini memang lebih akrab dipanggil Amiaw.
Ia cukup populer di kalangan pembalap lantaran piawai dalam mengilik mesin.
Baca Juga: 30 Tahun OTOMOTIF: Chandra Alim Legenda Balap Mobil, Banyak Pengalaman
Apapun keluhannya, Amiaw akan dengan senang hati mengiliknya, terutama untuk balapan.
Berawal Roda Dua
Sebelum menggeluti roda empat, Amiaw sebelumnya dikenal jagoan seting mesin motor.
Karena ingin mendapat nuansa baru, ia lantas mencoba menggarap mesin mobil.
Hasilnya, waktu itu diakui masih trial and error. Namun ia cepat belajar.
Sebab, menurutnya "Asal kuat basicnya, motor dan mobil itu sebenarnya tak jauh beda," ujarnya.
Terus Belajar
Baca Juga: Pecah Ban Pasti Menyeramkan, Ini yang Harus Dilakukan Biar Efeknya Gak Fatal
Sebagai spesialis tuning mesin, sudah banyak mobil hasil garapannya memenangkan kejuaraan.
Salah satu yang paling berkesan adalah, ketika Honda Civic hasil garapannya yang dipacu oleh mendian Aswin Bahar memenangkan balapan di Malaysia.
"Padahal yang dihadapi kendaraan turbo semua," lanjut lelaki yang mengaku hanya tamat SMA ini.
Saking bangganya, hingga kini, mantan mekanik pembalap nasional Art Sasabone dan Indra Saksono ini mengaku belum bisa lagi menemukan setingan yang kencangnya pas seperti itu.
Meski begitu, ia tak pernah merasa puas. Karenanya ia selalu mempelajari hasil kilikannya.
Baca Juga: 30 Tahun OTOMOTIF: Ahie 'Top Speed Motor', Spesialis Modifikasi Mesin, Konsumen Harus 'Bersih'
"Pokoknya jangan setengah-setengah untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan," begitu filosofi pria yang pernah menimba ilmu mesin kompetisi di Jepang ini.
Dari lembaga itulah, dirinya banyak belajar. Kuncinya, katanya adalah eksperimen.
Meski lama di Toyota, ia juga bisa menangani mobil merek lain.
Karena itu, ia menjamin tiap mobil yang masuk ke 'dapur'nya paling sedikit matang untuk balapan.
Walau begitu ia tetap merendah, "Tapi semua tergantung orang yang bawa."
Baca Juga: Toyota GR 86 Tampang Sangar, TRD Kasih Dua Pilihan Konsep Modifikasi
Selain pernah mengenyam pendidikan di Toyota Racing Development (TRD), Amiaw memperkaya diri dengan belajar pengembangan teknologi mesin balap di Nissan.
Tak cukup sampai di situ, ia juga memperdalam mesin turbo di pabrik HKS Turbo, Jepang.
Terjun Langsung
Walau banyak kendaraan hasil garapannya yang juara di berbagai arena, ia merasa belum puas kalau tak terjun langsung jadi pembalap.
Baca Juga: 30 Tahun OTOMOTIF : Soleh Yusuf, Sigma Speed, Berawal Lembar Ijazah, Pionir Piggyback dan Dyno
"Soalnya di situ kita bisa merasakan langsung kelebihan dan kekurangan mobil," katanya.
Pada 1985, ia pun turun ke arena. Ia mengaku merasakan nikmatnya.
Bukan lantaran pialanya, melainkan pada semangat kompetisinya.
Namun, yang namanya celaka memang sering datang tiba-tiba, meski sudah bertindak hati-hati.
Akhir Desember 1993, pemilik bengkel AMS yang terletak di Jl Lapangan Bola, Kebun Jeruk, Jakbar ini mengalami kecelakaan di sirkuit Sentul saat mengetes mobil bersama Suhandi.
Tulang lengannya lepas dari persendian. Untungnya sekarang sudah bisa nyetir lagi.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR