Justru, dengan kondisi seperti itu dikhawatirkan menambah volume kendaraan di Jalur Puncak.
"Nah, ini nanti yang akan menjadi evaluasi kita. Setelah kita melihat masyarakat sudah paham, sudah mengerti bahwa ke Puncak harus sesuai dengan ganjil-genapnya, nanti kita lihat itu tingkat kepadatan atau kuantitas mobilitas masyarakat tinggi apa tidak."
"Karena kita lihat masyarakat ini apalagi masyarakat Jakarta, banyak yang punya mobil lebih dari satu dan mereka sudah pengalaman dengan ganjil genap. Kalau kita lihat nanti apakah intensitas semakin tinggi ke sini," tutur Harun.
Apabila dalam perjalanannya volume kendaraan tetap meningkat maka akan dikombinasi dengan rekayasa lainnya seperti buka tutup atau sistem oneway.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR