Otomotifnet.com - Ulasan tentang Ducati Superleggera V4 kita lanjutkan, kali ini tentang fitur yang diusung.
Bagian yang paling istimewa dari Ducati Superleggera V4 tentu bukan lagi soal lampu yang sudah LED atau perangkat elektronik canggih.
Melainkan kandungan bahan carbon fiber, magnesium, dan titanium yang hampir ada di seluruh sudut motor.
Komponen yang dibuat dengan carbon fiber antara lain fairing, rangka utama, swing arm, hingga pelek.
![Swing arm Ducati Superleggera V4 ikut dibuat dari carbon fibre dengan slider berbahan titanium untuk menjaga swing arm ketika jatuh](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otomotifnet.png,5,5,60)/photo/2021/10/14/ducati-superleggera-v4-18jpeg-20211014121126.jpeg)
Sedangkan beberapa bagian mesin dan braket fairing menggunakan magnesium, lalu baut-baut pada mesinnya pakai titanium.
Jadi tidak heran kalau berat kering Superleggera V4 ini hanya 159 kg, sesuai dengan namanya Superleggera dalam bahasa Italia yang artinya sangat ringan.
Malah kalau kurang ringan, bisa pasang racing kit, sehingga beratnya jadi hanya 152,2 kg.
![Seluruh fairing Ducati Superleggera terbuat dari carbon fibre yang dicat merah khas Ducati](https://imgx.gridoto.com/crop/143x130:1167x810/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otomotifnet.png,5,5,60)/photo/2021/10/15/ducati-superleggera-v4-13jpeg-20211015091003.jpeg)
Baca Juga: Intip Detail Ducati Superleggera V4, Serba Carbon Fiber dan Langka, Cuma Ada 3 Unit!
Bobot segitu lebih ringan dari motor 250 cc lokal, misal Honda CBR250RR yang mencapai 164 kg!
Gila kan, padahal power maksimal Superleggera ini bisa mencapai 234 dk!
Makanya PWR motor ini mencapai 1,54 dk/kg, terbesar di kelasnya.
![Bottom fork milik Ducati Superleggera V4 terbuat dari billet yang ringan dan kuat](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otomotifnet.png,5,5,60)/photo/2021/10/14/ducati-superleggera-v4-2jpeg-20211014120959.jpeg)
Komponen ringannya ini ternyata juga merambah ke area suspensi.
Upside down Ohlins menggunakan billet fork bottoms dengan lightweight springs dan monosoknya pakai Ohlins TTX36 dengan titanium spring!
Oiya, pelek carbon fiber palang 5 ini ternyata menggunakan vendor BST (BlackStone Tek) yang memang spesialis membuat pelek berbahan carbon fiber.
Baca Juga: Ducati Panigale V2, Calon Peserta World Supersport 2022, Kencang Gak Sih?
Nah sementara kalau membahas fitur elektronik, tentu sangat canggih seperti di V4 R atau V4 S.
Dilengkapi dengan riding modes, power modes, cornering ABS EVO, Ducati Traction Control (DTC) EVO 2, Ducati Wheelie Control (DWC) EVO, Ducati Slide Control (DSC), Engine Brake Control (EBC) EVO, dan Auto tyre calibration.
Sedangkan kelengkapan standar Superleggera V4 sudah memiliki Ducati Power launch (DPL), Ducati Quick Shift (DQS) up/down EVO 2, Full LED lighting with Daytime Running Light (DRL), GPS module, Lap Timer EVO 2, PIT limiter, Ohlins steering damper, Quick adjustment buttons, Lithium-ion battery, Auto-off indicators, Chassis in carbon fiber, Carbon fiber fairings, Carbon fiber wheels, Carbon fiber mudguards, Biplane wings in carbon fiber, High-flow air filter, sampai type approved Akrapovic silencer in titanium.
Spidometer Superleggera V4 sudah menggunakan layar digital 5 inci TFT colour display generasi terakhir, informasinya sudah pasti lengkap!
Bahkan di Superleggera V4 terdapat tampilan “Race GP” display mode.
Baca Juga: Test Ride Scrambler Ducati Desert Sled, Moge Rp 400 Jutaan Pelahap Dua Alam
Interface ini dideveloped langsung oleh Andrea Dovizioso dengan pengalamannya selama balap MotoGP.
Tampilan ini merupakan permintaannya untuk GP20, efeknya informasi pada spidometer tetap jelas terlihat meski sedang memacu Superleggera dalam kecepatan tinggi layaknya MotoGP.
![Ducati Superleggera V4 punya tampilan yang sangat kuat dibanding varian lainnya](https://imgx.gridoto.com/crop/139x62:1163x742/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark_otomotifnet.png,5,5,60)/photo/2021/10/14/ducati-superleggera-v4-21jpeg-20211014120952.jpeg)
Data spesifikasi:
Tipe mesin: Desmosedici Stradale 90° V4, counter-rotating crankshaft, 4 Desmodromic timing, 4 valves per cylinder, liquid cooled
Kapasitas mesin: 998 cc
Bore x stroke: 81 x 48,4 mm
Rasio kompresi: 14:1
Tenaga maksimal: 224 dk (165 kW) @15.250 rpm – 234 dk (174 kW) @15.500 rpm dengan full racing exhaust
Torsi maksimal: 116 Nm @11.500 rpm – 119 Nm @11.750 rpm dengan full racing exhaust
Sistem bahan bakar: Electronic fuel injection system. Twin injectors per cylinder. Full ride by wire elliptical throttle bodies with aerodynamic valves. Variable length intake system
Exhaust: 4-2-1-2 system, with 2 catalytic converters and 2 lambda probes
Girboks: 6 speed with DQS up/down EVO 2
Sasis: Carbon fiber
Suspensi depan: Fully adjustable 43 mm Ohlins NPX25/30 pressurized fork with TiN treatment, billet fork bottoms, lightweight springs, fully adjustable
Pelek depan: 5-split spoke carbon fiber 3.50 x 17
Ban depan: Pirelli Diablo Supercorsa SP 120/70 ZR17
Suspensi belakang: Fully adjustable Ohlins TTX36 unit with GP valve and titanium spring. Carbon fiber single-sided swing arm
Pelek belakang: 5-split spoke carbon fiber 6.00 x 17
Ban belakang: Pirelli Diablo Supercorsa SP 200/60 ZR17
Jarak main roda: 120 mm & 130 mm
Rem depan: 2 x 330 mm semi-floating discs, radially mounted Brembo Monobloc Stylema (M4.30) 4 piston callipers with Cornering ABS EVO
Rem belakang: 245 mm disc, 2 piston calliper with Cornering ABS EVO
Instrumen: Last generation digital unit with 5 inci TFT colour display
Bobot kering: 159 kg – 152,2 kg with racing kit
Tinggi jok: 835 mm
Jarak sumbu roda: 1.480 mm
Rake: 24,5°
Trail roda depan: 100 mm
Kapasitas tangki: 16 liter
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR