Otomotifnet.com - Saat akan melakukan penggantian minyak rem, sangat disarankan untuk memperhatikan spesfikasinya, terutama angka DOT-nya.
Tentunya disesuaikan dengan rekomendasi pabrik untuk mobil kita, jangan asal beli.
Karena bila tidak sesuai spesifikasi yang dianjurkan, efeknya bisa membuat kinerja sistem pengereman jadi tidak maksimal, bahaya!
Umumnya minyak rem yang bagus itu tahan terhadap suhu tinggi, mempunyai kemampuan pelumasan yang baik, tidak cepat menimbulkan endapan, korosi dan sebagainya.
Baca Juga: Banyak Kasus Kecelakaan Akibat Rem Blong, Ini Deretan Penyebabnya!
Nah, lazimnya mekanik bengkel saat mengganti minyak rem, berpatokan pada standarisasi DOT (Departement Of Transportation) yang dianjurkan pabrikan untuk mobil tersebut, misalnya DOT 3, DOT 4 atau DOT 5.
Masing-masing kode DOT ini juga menerangkan standar titik didihnya atau boiling point, berdasarkan sertivikasi dari Federal Motor Vehicle Safety Standar (FMVSS).
Untuk minyak rem DOT 3 minimal titik didihnya mencapai 205º Celcius, lalu DOT 4 bisa sampai 240º Celcius, dan DOT 5 maupun DOT 5.1 mencapai 260º Celcius.
Jadi bisa Anda bayangkan bila sebuah mobil standarnya pakai minyak rem DOT 4, lalu diganti dengan yang DOT 3, untuk ngerem biasa sih ya bisa-bisa saja.
Tapi ketika terjadi kondisi ekstrem, dimana saat dilakukan pengereman suhu yang dihasilkan melebihi batas atas kemampuan minyak rem tersebut dalam menerima panas, maka resiko rem blong bisa saja terjadi.
Karena saat mencapai titik didih, akan muncul gemlembung-gelembung udara pada minyak rem yang mendidih.
Nah, gelembung udara ini lah yang dapat memicu terjadinya rem blong. So, jangan salah pilih minyak rem untuk mobil Anda ya!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR