Otomotifnet.com - Tanpa sadar, masih banyak pengemudi yang menunjukkan sikap ceroboh ketika melaju di jalan tol.
Sikap ceroboh itu ditunjukkan dari tindakan yang merupakan beberapa kesalahan yang berakibat fatal.
Seperti pengemudi mobil yang terbawa emosi saat melaju di tol dengan kecepatan di atas 100 km/jam.
Momon S. Maderoni, Founder Indonesia Vehicle Management Consulting menyebutkan, sebenarnya, jalan tol didesain hanya untuk kecepatan maksimum hanya 100 km/jam saja.
Desain yang dimaksud bukan berarti jika dilalui dengan kecepatan di atas 100 km/jam akan rusak.
Baca Juga: Pengemudi Bodoh, Istilah Ahli Karena Egois Melaju di Lajur Kanan Jalan Tol Terus
"Tetapi material atau bahan aspal yang digunakan memiliki nilai keefisien gesek (friction) dengan telapak ban"
"Bila kecepatan di atas 100 km/jam, friksi atau cengkeraman ban ke permukaan jalan tidak akan memberikan jarak pengereman yang aman"
"Saat kecepatan di atas 100 km/jam, maka ban tidak mendapat cengkraman sempurna ketika melakukan pengereman dan efeknya mobil masih meluncur," ungkap Momon dalam pesan singkat kepada Otomotifnet.com (5/10/2021).
Ia lantas memberi perhitungan.
Fakta tersebut didukung dari teori Fisika yang mengatakan, energi saat bergerak meluncur dengan kecepatan (V) dan massa atau bobot kendaraan (m) mempunyai Energi Gerak = 1/2 mVkwadrat.
Makin besar kecepatan, maka makin besar energi gerak, sedangkan friksinya tetap.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR