Dengan tujuan, agar mampu menghasilkan performa yang lebih baik, namun juga irit.
Nah, dalam menghasilkan performa yang lebih bagus itu, umumnya ada beberapa hal yang diterapkan oleh produsen kendaraan bermotor.
Antara lain rasio kompresi dibikin tinggi, timing pengapian dibuat lebih maju, atau menggunakan doping tenaga macam turbocharger maupun supercharger.
Dengan ubahan-ubahan tadi, tentu ada konsekuensinya.
Baca Juga: Harga Bensin Ini Turun, Berikut Harga BBM Pertamina Seluruh Provinsi di Indonesia
Yakni harus menggunakan bahan bakar yang lebih sulit terbakar, bila ingin performa mesin keluar maksimal.
Ditandai dengan nilai RON bahan bakar yang tinggi tadi.
Jika pakai BBM dengan nilai RON kecil, efeknya selain performa gak bisa maksimal, juga bisa menyebabkan mesin mengalami detonasi atau ngelitik, bahkan overheat.
“Jika kompresi mesinnya tinggi, artinya kemampuan memapatkan tekanan udara di dalam ruang bakar jadi tinggi pula. Nah, tekanan udara yang tinggi itu cenderung menimbulkan panas,"
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Dok. OTOMOTIF |
KOMENTAR