CRF250 Rally Jadi Motor Turing Keluarga, Bodi Berubah Total!

Fariz Ibrahim - Sabtu, 4 Desember 2021 | 08:00 WIB

Fariz/otomotifnet.com

Honda CRF250 Rally berubah total jadi CRF250L beraliran supermoto

Otomotifnet.com - Tampilan Honda CRF250 Rally yang gagah dan punya lampu asimetris macam motor balap Rally Dakar, ternyata tidak semua orang menyukainya.

Seperti M. Taufan Muniruddin Bayu Sukendro yang malah mengganti seluruh ‘baju’ menggunakan CRF250L.

“Karena mau dibuat Supermoto, kalau tetap pakai bodi CRF250 Rally rasanya kurang cocok, karena kayak motor Rally Dakar."

"Makanya convert pakai bodi CRF250L biar lebih cocok buat dipakai jalan kota-kota.”

“Project ini buat nemenin Yamaha WR 155R yang udah ada di rumah, anak saya laki-laki ada 3 pada seneng turing tapi pakai moge."

"Nah ini mau ganti suasana aja pakai Supermoto, turing sama anak dan keluarga,” ceritanya kepada OTOMOTIF.

Fariz/otomotifnet.com

Disematkan lampu tambahan untuk menerangi saat turing di kondisi gelap

Fariz/otomotifnet.com

Covid seat buatan CCB punya desain yang lebih lebar dan tebal, nyaman pasti nih!

Untuk itu, pria yang berdomisili di Banjarmasin ini menyerahkan motornya ke Caos Custom Bike (CCB).

“Di Banjarmasin ada sih yang bisa, tapi partnya gak lengkap dan ujung-ujungnya harus beli di Pulau Jawa,” sambung Taufan.

Langkah pertama tentu dengan memesan bodi full set milik CRF250L langsung dari Thailand.

“Mulai dari cover shock depan, braket spidometer, batok lampu dan reflektor, tangki juga ikut ganti karena lebih ramping.”

“Bodi belakang sama, tapi ikut diganti karena udah satu paket. Pengerjaan 3 hari dan kurang lebih Rp 13 juta udah termasuk ongkos pasang."

"Yang lama nunggu barangnya bisa 1 bulan,” jelas Lerry Rahmat Rizky, owner CCB.

Fariz/otomotifnet.com

Aksesori seperti pedal persneling dan footpeg dari RFX, berbahan aluminium dengan anodize merah senada bodi

Fariz/otomotifnet.com

Rear rack dari Thailand bukan untuk bawa barang, justru digunakan sebagai behel

Bagian roda sepasang peleknya pakai KKE lebar 3 inci di depan dan 4,25 inci di belakang, dibalut ban Pirelli Scorpion Trail II 120/70-17 dan 160/60-17.

Berikutnya ada penambahan pernak-pernik seperti setang Renthal Twin Wall, handel rem Zeta, dan handguard Acerbis.

Ada pula skid plate aluminium dan rear rack asal Thailand, yang ternyata bukan dipakai untuk membawa barang.

“Karena saya umur sudah 50 tahunan, jadi pakai rear rack untuk pegangan pas mundur atau majuin motor aja. Malah jarang bawa barang, hehee…” kekeh pria asli Semarang ini.