Otomotifnet.com - Daihatsu Espass saat ini menjadi MPV pintu geser bekas dengan harga murah.
Pasarannya mulai Rp 20 juta sampai Rp 50 juta saja.
Kelebihan dari Daihatsu Espass yakni memiliki tiga pilihan mesin, dari 1.300 cc, 1.500 cc dan 1.600 cc.
Khusus teknologi injeksi baru digunakan setelah menambahkan embel-embel Neo menjadi Neo Zebra di tahun 2000.
Jika ingin memakainya sebagai mobil keluarga, waspada terhadap tiga komponen berikut yang kerap jadi penyakitnya.
Baca Juga: Kisah Daihatsu Zebra, Distributor Gampang Dicuri, Mesin Jadi Injeksi
1. Distributor
Yup, komponen pengapian yang berfungsi sebagai pembagi arus listrik ke busi dari koil ini kerap memusingkan pemilik.
Hal ini karena posisinya ada di kolong tengah yang rentan terkena cipratan air atau saat melewati banjir.
"Penyebab Zebra sering mogok adalah lubang napas pada distributor," terang Pradipto Sugondo, Division Head Development PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang dikutip dari majalah Auto Bild.
"Model lama mudah mengembun hingga mesin mati," sambungnya.
Solusinya mengganti snorkle lubang napas Zebra Espass yang model baru, model ini lebih aman dari air.
2. Radiator
Penyakit kedua ada di sistem pendinginan, yakni radiator.
Pemilik Daihatsu Espass lansiran 1997 mengeluhkan temperatur mesin yang mudah panas saat dipakai jarak jauh.
Meskipun sudah memasang extra fan di kondensor AC untuk menambahkan angin ke radiator, nampaknya hal itu belum membantu.
Solusinya adalah dengan mengganti radiator model two ply.
3. Kemudi
Suara gemeretak saat kemudi dibelokkan sering terjadi pada minibus Daihatsu Zebra Espass ini
Namun jangan langsung curiga terhadap rumah setir yang rusak.
Biasanya, ini disebabkan oleh kurangnya pelumasan di rumah setir saja.
Jadi itulah tiga komponen yang menjadi penyakit khas Daihatsu Espass.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR