Otomotifnet.com - Kabar mengejutkan datang dari bos tim Yamaha MotoGP, Lin Jarvis.
Ia mengungkapkan, punya niatan pensiun dari Yamaha dan MotoGP.
Karena memang usia enggak bisa bohong, Jarvis mengaku dalam dua dekade jabatannya mengalami masa pasang surut begitu hebat.
Jarvis mengaku, masa paling berat adalah dalam beberapa musim terakhir.
Khususnya saat Covid-19 dan membuat banyak masalah di dalamnya.
Baca Juga: Bisa Besar Kepala Nih, Andrea Dovizioso Disanjung Bos Tim Yamaha
"Aku lelah. Pandemi membawa banyak pekerjaan tambahan ke kami. Pada saat yang sama kesenangan juga hilang," ungkap Jarvis dilansir dari Motorsport-Total.
"Tidak bisa lagi ke restoran, ada banyak larangan, dan kita tak bisa mengundang tamu," lanjutnya.
Selain pandemi Covid-19, Jarvis semakin dibuat pusing dengan beberapa masalah motor Yamaha, termasuk masalah klep mesin 2020 silam.
Musim lalu motor Yamaha sebenarnya sudah mengalami perkembangan signifikan, setelah masalah elektronik yang banyak dikeluhkan sejak 2017.
Sayangnya saat masalah elektronik teratasi, muncul lagi masalah klep dan Yamaha kedapatan melanggar aturan.
Tepatnya dengan melakukan penggantian spesifikasi klep di musim 2020 hingga hadirnya sanksi dari FIM.
"Tahun ini kami juga harus menemui masalah dengan kasus Maverick Vinales," tegas pria 64 tahun ini.
Untungnya Jarvis bisa merasakan gelar Fabio Quartararo yang jadi pelipur lara baginya.
Apalagi rasanya gelar juara Quartararo ini lebih bisa dinikmati dibanding gelar sebelumnya, saat Jorge Lorenzo mengalahkan Valentino Rossi di musim 2015 dengan segala kontroversinya.
"Aku masih termotivasi melakukan pekerjaanku. Tapi hasil balapan sangat penting. Aku 64 tahun dan mungkin masih punya 3 atau 4 tahun lagi di sini kupikir," sambungnya.
"Tujuanku adalah gelar ke-10 buatku, aku akan merayakannya dengan 2 gelar lagi dan kemudian mundur," jelas Jarvis.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR