Segini Konsumsi Bensin dan Kecepatan Akselerasi Toyota All New Voxy

Panji Nugraha - Rabu, 5 Januari 2022 | 10:00 WIB

Dok. Otomotif

Toyota All New Voxy

Otomotifnet.com - Hal yang membuat duduk di dalam kabin Toyota All New Voxy ini menyenangkan, adalah tingkat NVH yang rendah.

Kabin sangat senyap, bahkan terhadap suara gesekan ban, walau masih sedikit terasa, tapi sama sekali tidak terdengar masuk ke kabin.

Pun begitu dengan suara mesin dan ambience lalu lintas.

All New Voxy juga sudah menggunakan sistem pengatur udara 3 zone, atau pengemudi, penumpang depan dan belakang bisa memilih sendiri suhu udara dan besarnya fan dari AC mobil.

Dok. Otomotif

Baris kedua Toyota All New Voxy

Untuk Anda yang menjadikan privacy sebagai prioritas, kaca tengah dari MPV ini juga sudah dilengkapi dengan tirai yang bisa ditarik ke atas, selain untuk menahan sinar matahari, juga menambah privacy penumpang, walaupun kacanya sudah cukup gelap.

Sementara dari segi handling, Toyota All New Voxy bisa dibilang sangat baik.

Kemudi responsif, tidak canggung saat harus melakukan U-turn.

Selain itu, walaupun bodinya terlihat lebar, masih percaya diri untuk melewati jalan sedikit sempit, alias 2 lajur untuk 2 arah.

Dok. Otomotif

Konvigurasi kursi Toyota All New Voxy bisa digeser

Suspensinya yang lembut juga tidak lantas membuatnya limbung.

Saat berkendara dengan kecepatan cukup tinggi di jalan tol, sama sekali tidak ada gejala limbung saat berpindah lajur atau saat mendahului kendaraan lain.

Walaupun dibekali mesin berkapasitas 2.000 cc, Toyota All New Voxy ini sepertinya memang dirancang untuk menjadi nyaman dan berkarakter street cruiser.

Tarikan awalnya lumayan berat, tapi saat sudah dapat tenaga di putaran atas, maka kenyamanan berkendara bisa dinikmati.

Dok. Otomotif

Sepasang moonroof dan sunroof nempel di Toyota All New Voxy

Karena bertransmisi CVT, MPV ini juga tidak memberikan respon agresif saat pedal akselerasi di-kick down, akselerasinya tetap santai, tidak ‘menjambak’.

Kompensasinya adalah konsumsi bahan bakar yang cukup efisien.

Walaupun bisa mencapai keborosan hingga 8 km/l saat terjebak kemacetan total di Jakarta, tingkat penggunaan rata-rata di dalam kota bisa mencapai 10 km/l dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam.

Sementara untuk penggunaan di jalan tol, rata-rata bisa mencapai 12 km/l dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.