Otomoifnet.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah memperkenalkan small SUV terbarunya yakni Hyundai Creta.
Ini adalah mobil pertama yang diproduksi di pabrik Hyundai di Indonesia di Cikarang, Jawa barat.
Hyundai Creta ditawarkan dalam 4 pilihan tipe, yakni Active, Trend, Style, dan Prime.
Varian terendah (Active) dibanderol Rp 279 juta dan tertinggi (Prime) seharga Rp 399 juta on the road DKI Jakarta.
Untuk dapur pacu, ia dipersenjatai mesin SmartStream G1.5 (gasoline) berkapasitas murni 1.497 cc.
Mesin ini dipasangkan dengan transmisi manual 6-percepatan atau IVT (Intelligent Variable Transmision).
Dapur pacu ini, di atas kertas mampu menelurkan daya maksimal 115 PS (113,4 dk) di 6.300 rpm, dan torsi puncak sebesar 143,8 Nm @ 4.500 rpm.
Ada yang menarik saat Otomotifnet mengamati beberapa fitur yang disematkan pada Hyundai Creta, salah satunya fitur Drive Mode.
Yang terdiri dari Eco, Normal, Smart dan Sport.
Fitur Drive Mode ini juga disematkan pada sosok Kia Seltos.
Hanya saja pada Seltos hanya tersedia 3 mode yaitu Eco, Normal dan Sport.
Pada saat kami test drive Kia Seltos EXP, fitur drive mode ini sangat mengasikkan saat dibawa berkendara, karakter performanya berbeda-beda.
Ketika diatur mode Eco, Normal dan Sport mempunyai handling yang tidak sama.
Tentunya pengaturan mode tersebut juga mempengaruhi hasil dari efisiensi bahan bakar.
Contohnya saat kami jajal Kia Seltos ke mode Sport .
Woww.. setir berubah terasa berat, rpm langsung naik.
Aura sportnya muncul sesaat menginjak pedal gas dibejek pol, tenaga mesin terasa begitu galak.
Sebagai informasi Kia Seltos EXP, dibekali mesin Kappa direct injection berkapiastas 1.4 liter turbo.
Sistem penggerak katupnya sudah variable Dual CVVT.
Mesin ini diklaim sanggup memuntahkan tenaga maksimum sebesar 140 dk di 6.000 rpm.
Sementara torsi puncaknya mencapai 242 Nm di 1.500 – 3.200 rpm dengan transmisi dual clutch 7-percepatan.
Hemm.. menarik juga!
Otomotifnet jadi penasaran ingin buktikan fitur Drive Mode Hyundai Creta saat test drive.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR