"Ada juga orang yang sempat meminta membatasi jumlah pembalap dari negara tertentu misalnya Italia dan Spanyol," sambung Ezpeleta.
"Ini membuat nilai kompetisi jatuh karena juga ada orang yang datang ke MotoGP dengan uang dan membeli kursi balap," sambungnya.
"Sekarang tak ada lagi di MotoGP, semua pembalap yang balapan bisa balapan karena tim mau merekrutnya dan memberikan gajinya," jelasnya.
Kini dengan tidak adanya pay rider, Ezpeleta mengklaim MotoGP punya pembalap dengan level tinggi.
"Buktinya di Reli Dakar. Ada pembalap yang baru saja keluar dari MotoGP, Danilo Petrucci, yang membuat semua orang takjub karena betapa mudah dia melakukannya," bebernya.
"Dia tak tahu gurun dan tak tahu waypoint," lanjutnya.
"Tapi balapan bukan soal dengan motor apa belum pernah dikendarainya dan lebih kepada motor apa yang pernah dipakainya balapan," tegas Ezpeleta.
Baca Juga: Beda Sama Kita, Pembalap MotoGP Bisa Kedip Sekali Dalam Jeda 9 Menit
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR