Otomotifnet.com - Kecelakaan saat berkendara bisa disebabkan banyak faktor.
Mulai dari kondisi jalan yang rusak atau ada genangan air, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, sering ugal-ugalan, atau kondisi kendaraan yang tidak prima.
Nah, untuk penyebab yang disebut terakhir, contohnya mobil mengalami pecah ban lantaran kondisi ban kurang diperhatikan.
“Untuk menghindarinya, selalu cek kondisi ban sebelum berkendara. Mulai dari tebal tipisnya ban, ada retak atau tidak, serta pastikan umur ban tidak lebih dari 5 tahun,” wanti Agung Pariyana, Service Manager bengkel resmi Mazda di Bintaro Jaya Sektor VII, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Pecah Ban Berujung Maut, Xenia Vs Avanza Sama-sama Remuk, Renggut 1 Nyawa
Nah, bila kejadian apes ini terjadi (ban pecah) saat mobil sedang berlari pada kecepatan tinggi, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan agar tidak membuat mobil hilang kendali.
Contohnya driver kerap menginjak pedal rem, dengan harapan agar laju kendaraan bisa diperlambat atau dihentikan.
Ternyata prilaku ini salah lho. Pasalnya, mobil akan mengalami perubahan arah yang drastis dan sulit dikendalikan.
“Ini kebiasaan yang salah yang sering dilakukan pengendara saat mengalami pecah ban tiba-tiba,” papar Agung.
Lantas, bagaimana sebaiknya tindakan yang dilakukan kala mengalami pecah ban saat mobil sedang melaju? Berikut tips penanganan yang harus dilakukan.
1. Jangan Panik
“Kalau dari banyak kejadian ban pecah biasanya diawali dengan kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi,” ujar Agung. Biasanya di kecepatan 60 – 120 km/jam, lalu terjadi pecah ban.
Masih kata Agung, kuncinya adalah jangan panik! “Karena bila panik, biasanya driver akan mengambil tindakan yang salah seperti menginjak rem, sehingga menyebabkan mobil tidak bisa dikendalikan,” imbuhnya.
Baca Juga: Fatal Injak Pedal Rem Saat Pecah Ban, Justru Pemicu Mobil Terbalik
2. Hindari Pengereman Mendadak
“Tiba-tiba ban mobil pecah merupakan momen paling krusial saat berkendara. Apalagi kalau terjadi di jalan tol dengan kecepatan relatif tinggi. Jangan lakukan rem mendadak,” wanti Agung.
Sebab ketika rem diinjak, misalnya ban depan yang pecah, maka bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan menarik ke arah ban yang pecah.
Dalam situasi seperti ini, mobil bisa lepas kendali, ditambah dengan pengereman terlalu keras dan ada momentum, mobil bisa terpelanting dan terbalik.
3. Tahan Arah Setir Lurus
Kejadian ban pecah ini bisa diperkirakan dalam hitungan detik. Tapi kita bisa kok merasakan ban mana yang pecah.
“Jika ban depan yang pecah, biasanya arah setir tidak terkendali. Oleh sebab itu harus ditahan lurus lebih kuat, karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah,” ujar Agung.
Sementara kalau yang pecahnya ban belakang, lanjutnya, setir relatif mudah dikendalikan.
“Jika setir masih mudah dikendalikan, lepas pedal gas dan kurangi kecepatan mobil secara bertahap sambil melihat spion kiri-kanan untuk melihat keadaan sekitar,” sarannya.
Tapi ingat, mau ban depan atau belakang yang pecah, tetap jangan rem mendadak ya.
4. Jangan injak pedal kopling
Untuk mobil bertransmisi manual, jauhkan kaki kiri dari pedal kopling.
Sebab jika pedal kopling diinjak, mobil malah akan meluncur deras tidak terkendali karena tidak tertahan oleh beban putaran mesin.
6. Dilarang pindah ke gigi ke netral
Efeknya sama dengan menginjak pedal kopling karena putaran ban tidak tertahan oleh putaran mesin.
Pengemudi bisa membantu mengurangi kecepatan dengan menurunkan posisi gigi.
Namun langkah ini hanya efektif jika laju mobil tidak terlalu kencang karena tidak mudah memindahkan tuas transmisi saat panik dan efeknya kurang terasa pada mobil matik.
Jika sulit, cukup pertahankan arah kemudi supaya tetap lurus ke depan.
6. Ganti ban di tempat aman
Setelah pedal gas dilepas, biarkan kecepatan mobil turun dengan sendirinya.
Pada kondisi ini nyalakan lampu hazard untuk mememberi tanda kepada pengemudi di belakang, bahwa mobil Anda ada masalah.
Dengan begitu Anda bisa fokus pada upaya mengendalikan arah mobil.
Setelah kecepatan mobil sudah mulai berkurang dan terkendali, lalu arahkan kendaraan ke kiri jalan secara perlahan, diawali dengan matikan hazard dan diganti dengan menyalakan lampu sein ke kiri.
Terus pantau kondisi di belakang lewat kaca spion. Jika kecepatan sudah cukup lambat, arahkan mobil ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti, bisa juga dibantu dengan rem dengan cara menginjak sesekali, dengan perasaan hehe.
Eits jangan lupa, saat ganti ban, pasang segitiga pengaman dengan jarak aman 5 meter. Lalu perlahan-lahan ganti ban yang pecah dengan ban serep.
Kuncinya, jangan Panik!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR