Otomotifnet.com - Gojek bersama Electrum dan Pertamina telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik.
Hasilnya, pemanfaatan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh mitra driver dan konsumen.
Di sisi mitra driver, mereka bisa melakukan penghematan biaya operasional hingga 30%.
Nah menurut Gojek, bisa diartikan penghematan bisa mencapai Rp 500 ribu sampai dengan Rp 700 ribu dalam sebulan.
Lebih dari itu, mitra driver dan konsumen juga merasa motor listrik lebih nyaman.
Lantaran memiliki tarikan yang lebih halus dan tanpa suara bila dibandingkan dengan motor berbahan bakar minyak.
Gojek, sebagai bagian dari Grup GoTo memiliki komitmen “Zero Emissions” (Nol Emisi Karbon) yaitu menjadi platform karbon-netral.
Serta menargetkan armadanya 100% kendaraan listrik di 2030.
Komitmen Gojek ini sesuai dengan satu dari tiga prioritas G20 tahun ini yakni transisi energi.
Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama (TBS), bersama Pertamina, Gogoro, dan Gesits, bersinergi kembangkan ekosistem kendaraan listrik.
Langkah tersebut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Bahkan Presiden Jokowi senang, lantaran sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit.
Yakni salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menghargai keberanian perusahaan-perusahaan yang berkolaborasi mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
“Pemerintah sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan termasuk menuju pada kendaraan listrik,” tegas Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Ia berharap sesuai target di 2030 untuk emisi karbon berada di angka 29%, dan di 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon.
Adapun menandai pengukuhan komitmen dan kolaborasi Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits akan memperluas uji coba komersial penggunaan motor listrik.
Baca Juga: Jokowi Senang Lihat Sinergi Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits
Yang akan terus dikembangkan secara bertahap hingga ribuan unit di sepanjang tahun 2022.
Hasil uji coba akan dimanfaatkan antara lain sebagai landasan rencana bisnis Electrum, yang telah memiliki rencana membangun manufaktur motor listrik.
Termasuk teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, dan pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.
Kolaborasi ini akan memanfaatkan masing-masing keahlian dari keempat perusahaan untuk makin mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
Electrum akan bertindak sebagai integrator dan pengembang ekosistem kendaraan listrik, dengan memanfaatkan kehadiran Gojek di Indonesia dan keahlian TBS di sektor energi.
Baca Juga: Electrum, Usaha Patungan Gojek dan TBS, Bikin Motor Listrik Sendiri
Sementara, Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga akan menyediakan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU yang tersebar di kawasan Jakarta Selatan.
Didukung pula oleh Gogoro sebagai penyedia inovasi teknologi penukaran baterai dan motor listrik, dan Gesits menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.
Turut hadir menyaksikan kesepakatan kolaborasi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita,
Serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR