Namun, Ridho menyayangkan tak adanya toilet mobile yang tersedia di dekat titik kemacetan.
Ia harus berjalan sejauh 5 kilometer ke gerbang tol untuk buang air.
"Toilet baru tersedia di gerbang tol. Tidak ada toilet mobile, terpaksa jalan kaki," kata dia.
Ridho berangkat mudik bersama istri dan anaknya yang masih balita.
Selain itu, penjualan BBM mobile di sekitar tol juga diperlukan agar pengendara tidak kehabisan BBM saat terjebak kemacetan di Jalan Tol.
Sebelumnya, Kepala Departemen Humas dan CSR PT Marga Mandala Sakti, Uswatun Hasanah pengelola tol mengakui adanya antrean kendaraan di gerbang tol Merak.
Ia menyebut antrean tersebut imbas dari padatnya kendaraan di Pelabuhan Merak.
"Antrean panjang di Pelabuhan Merak, yang mengakibatkan ekor antrean sampai memasuki Tol Merak mulai jam 23:55 WIB, (27/4/22)," kata Uswatun.
Uswatun menjelaskan, panjang antrean di tol Merak pada pukul 03:27 WIB, (28/4/22) sampai dengan KM 93.
Namun, pada pukul 04:30 mulai menyusut ke Km 96.
Pengelola Tol Tangerang-Merak terus berkoordinasi dengan PT ASDP Merak dan kepolisian untuk pengoptimalan kantong-kantong parkir di Pelabuhan dan Cikuasa Atas.
Disampaikan Uswatun, kondisi lalu lintas pukul 05:00 WIB sempat tak ada pergerakan atau stuck setelah transaksi di GT Merak.
Namun, mulai bergerak kembali perlahan pukul 06:00 WIB dan hingga saat ini masih dilakukan buka tutup arus kendaraan dr GT Cikupa dan Merak.
"Dilakukan diskresi pengaturan arus lalin oleh kepolisian, buka tutup GT Merak, juga di Cikupa arah merak," ujar Uswatun.
Baca Juga: Pemudik Waspada, Ini Enam Titik Penyempitan Jalur di Tol Japek dan Jakarta-Merak
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR