Otomotifnet.com - Harley-Davidson (H-D) terkenal sebagai motor Amerika yang sangar tapi mesinnya getar, berisik, panas dan teknologinya kuno.
Tapi itu adanya di model lawas, kalau yang versi terbaru seperti Sportster S, enggak gitu lagi lho.
Hal tersebut dirasakan langsung oleh OTOMOTIF saat mencoba H-D Sportster S.
Kebetulan dikasih kesempatan oleh Anak Elang, dealer H-D yang berada di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang infonya jadi satu-satunya dealer yang punya unit tes Sportster S.
“Harganya Rp 600.500.000 off the road,” terang Rivo Rozari, Sales Koordinator dealer Anak Elang.
Seperti apa sih yang rasa naik Sportster modern ini? Yuk simak sampai akhir.
DESAIN
Sportster merupakan varian H-D yang didesain sebagai besutan yang sporty, sesuai namanya.
Makanya tampak ramping dengan tangki kecil serta tanpa fitur ornamen yang bikin dimensi besar, misal windshield maupun boks.
Malah joknya pun tunggal. Hal itu karena Sportster ditujukan buat yang berjiwa muda, yang butuh motor harian yang karakternya ringan dan lincah.
Nah di Sportster S ini banyak bagian yang menarik disimak karena termasuk tak biasa, beda dengan Sportster versi lama.
Contohnya ban depan, ukurannya gila-gilaan gedenya, 160/70R17! Edan ya, ukuran segitu kalau motor lain biasanya buat ban belakang. Jadi kesannya malah seperti aliran bobber.
Yang juga tak biasa adalah lampu utama, modelnya pipih memanjang, beda dengan tradisinya H-D yang berlampu bulat. Apalagi sudah pakai LED dan terdapat DRL. Modern banget deh!
Oiya bentuk lonjong juga diterapkan di lampu remnya. Nah kalau lampu sein masih bulat nih, tapi semua sudah LED.
Yang juga tak biasa bentuk tangkinya, kini cenderung mendatar dan panjang, meninggalkan tangki yang meninggi dan pendek.
Desainnya pun tampak menyatu dengan jok tunggal yang di belakangnya ada buntut pendek yang menggantung.
Didesain menggantung tentu bukan tanpa sebab, itu karena suspensi belakang Sportster S menganut model tunggal, lengkap dengan link semacam sport bike dari Jepang maupun Eropa.
Dan sebagai penahan cipratan lumpur, ada mud guard yang dudukannya terpasang di lengan ayun sisi kiri.
Oiya lengan ayunnya pun tak biasa, model tubular dari dua buah pipa dengan bentuk mirip meruncing ke belakang.
Yang juga tak biasa adalah penerapan desain knalpot menggantung layaknya besutan scrambler.
Desainnya ternyata terinspirasi dari balap flat track yang terkenal di Amerika.
Eits lihat juga bagian bawah mesinnya, tampak rapi jali karena ada cover berbahan plastik memanjang dari depan, tepatnya dari bawah radiator sampai belakang.
FITUR & TEKNOLOGI
Modern! Itu kata yang tepat buat gambarin fitur dan teknologi yang diusung Sportster S yang diproduksi di Thailand ini.
Bisa dibilang sudah seperti mayoritas big bike masa kini. Sebut saja seperti dibahas di awal, lampu-lampunya sudah LED.
Juga sudah adopsi smartkey, untuk menyalakan kelistrikan tak perlu lagi colok anak kunci.
Walaupun untuk mengunci setang dan buka tangki, masih pakai anak kunci secara manual.
Yang juga terlihat modern tentu ketika menengok panel instument yang dipakai.
Secara bentuk sih klasik bulat, tapi sudah adopsi layar jenis TFT berukuran 4 inci. Isi infonya tentu saja terbilang komplet.
Paling utama yang berbentuk bulatan di sisi paling luar ada takometer dengan angka sampai 10.000 rpm, redline mulai di 9.000 rpm.
Di tengah atas terdapat lambang pilihan Riding Mode, yang mana ada 3 pilihan utama yaitu Road, Sport, Rain dan tambahan custom.
Pilihan menu ini diapit indikator lampu sein. Sedikit di bawah kanannya, ada indikator Cruise Control.
Sedang tampilan terbesar di tengah tentunya terdapat spidometer, yang mana di bawahnya ada info-info yang bisa diganti dengan isi antara lain odometer, suhu sekitar, tripmeter A dan B, dan range. Di bawahnya lagi ada jam digital, gear position dan fuelmeter.
Baris terbawah ada bermacam indikator, mulai dari peringatan, Traction Control System (TCS), Anti-lock Baking System (ABS), pengingat servis, pengingat tekanan ban, lampu jauh, check engine, tekanan oli, pengingat suhu mesin, sampai tegangan baterai.
Buat info tambahan juga, Sportster S ini sudah mengusung teknologi cornering TCS dan ABS.
Lambangnya akan muncul saat kelistrikan baru dinyalakan. Jadi kinerja kedua fitur tersebut juga berdasarkan sudut kemiringan motor.
Jika masuk ke Menu, maka terdapat juga info tekanan angin ban depan dan belakang, suhu cairan pendingin dan tegangan baterai.
Oiya panel instrument milik Sportster S ini juga bisa terkoneksi dengan smartphone, “Tapi harus instal dahulu aplikasi Harley-Davidson,” terang Rivo.
Jika sudah terkoneksi, maka bisa menampilkan navigasi secara turn by turn.
Selain itu juga bisa menampilkan pemberitahuan jika ada panggilan dan pesan masuk, dan juga menu hiburan.
Nah untuk mengoperasikannya menggunakan tombol di kedua panel sakelar.
Yang di sisi kanan, terdapat tombol buat menu audio, seperti menambah dan mengurangi volume suara.
Di setang kanan ini juga terdapat sakelar engine cut off yang di tengahnya tombol starter.
Berdampingan dengan hazard dan Mode, yang mana ini untuk memilih Riding Mode.
Geser ke setang kiri, terdapat beberapa sakelar. Yang utama tentu ada untuk lampu jauh-dekat dan passing.
Juga ada sakelar lampu sein dan klakson. Selain itu ada sakelar untuk Cruise Control, grip heater dan berbagai tombol untuk memilih dan menggeser menu yang ada di panel instrument.
Oiya masih membahas area setang, yang juga menarik tentu saja spionnya, yang pakai model bar end.
Lalu handel rem dan koplingnya sama-sama dilengkapi dengan setelan 5 tingkat.
Nah kalau membahas rem, ini juga menarik karena brand dan spesifikasinya ala sport bike.
Andalkan vendor dari Brembo, dengan spek yang depan pakai kaliper radial 4 piston, sedang belakang tentu cukup 1 piston.
Suspensinya juga layaknya sport bike, pakai upside down dan monosok.
Andalkan vendor Showa yang depan berdiameter as 43 mm, sementara belakang pakai monosok dengan multi-link. Setelan pun lengkap, ada preload, compression dan rebound.
Malah setelan preload belakang model remote adjuster, letaknya di sisi belakang kiri motor.
RIDING POSITION & HANDLING
Posisi berkendara yang ditawarkan tentu tetap khas Sportster. Kaki masih bisa agak selonjoran karena pijakan di depan, tapi badan dipaksa agak condong ke depan karena setangnya saat diraih jauh, makanya lengan pun lurus.
Tinggi joknya tentu khas H-D yang terbilang rendah, hanya 765 mm. Buat yang tingginya 165 cm pun pasti tetap gampang menapakkan kedua kaki ke tanah.
Sehingga tak akan kesulitan menahan bobotnya, yang untuk ukuran H-D tergolong ringan, 227,7 kg.
Oiya busa joknya tergolong tipis tapi empuk, jadi enggak begitu masalah saat diduduki buat berkendara di dalam kota.
Karakter kedua suspensinya dengan setelan standar pun cukup nyaman, lumayan empuk saat dinaiki Tester OTOMOTIF yang berpostur 173 cm 65 kg.
Nah kalau bicara handling, dengan ukuran ban depan yang super lebar memang efeknya terasa di setang.
Jadi tak seringan setang motor yang ukuran bannya normal, misal 120/70R17. Agak berat, tapi positifnya saat belok gripnya jadi sangat mantap.
Oiya pas belok reaksi setangnya seperti ban kurang angin, agak narik ke dalam.
Jadi harus ditahan biar enggak berlebihan beloknya. Jangan-jangan pas sesi tes memang kurang angin ya! Sayangnya memang enggak dicek terlebih dahulu.
PERFORMA
Mesin yang jadi andalan Sportster S ini modern banget! Bukan lagi mesin lawas yang masih pakai pushrod berpendingin udara serta girboks terpisah.
“Mesinnya Revolution Max 1250T. Basicnya dari Pan America, tapi ada kode T yang artinya torque. Torsinya lebih besar walaupun tenaganya lebih kecil dari Pan America,” sebut Rivo.
Secara konfigurasi, mesin Revolution Max 1250T tentu tetap v-twin khas mesin H-D.
Tapi kini sudah DOHC 8 katup lengkap dengan variable valve timing, dan andalkan pendinginan cairan pakai radiator.
Lalu girboksnya menyatu dengan mesin, sehingga dimensinya lebih ringkas.
Yang langsung terasa ketika dicoba adalah getarannya sangat minim, untuk sebuah H-D, halus banget!
Lalu enggak panas! Jadi walaupun paha menjepit silinder belakang dan kaki kanan dekat dengan leher knalpot, tapi rasanya enggak panas.
Yang hangat justru kaki kiri, efek kena embusan udara panas dari kipas radiator yang bekerja ketika suhu cairan pendingin mesin menyentuh angka 100 derajat celcius.
Suara mesinnya pun beda dengan H-D lawas, cukup senyap. Yang jelas terdengar justru adanya logam beradu seperti irama ketukan keteng atau klep.
Kalau dari knalpotnya justru kalem banget. Tampaknya menyesuaikan dengan regulasi Euro 5 yang sudah diterapkan di banyak negara.
Tenaga maksimal mesinnya mencapai 121 dk di 7.500 rpm, dengan torsi maksimal 127 Nm di 6.000 rpm.
Penyaluran tenaga lewat transmisi manual 6 percepatan. Oiya koplingnya enteng dan empuk banget lho!
Dengan adanya Riding Mode, tentu karakter keluaran tenaga bisa dipilih disesuaikan dengan kondisi jalan dan kemampuan pengendaranya.
Kalau mau yang karakter mesinnya kalem banget pilih saja Rain, ini antara bukaan gas dan respons mesin seperti ada jeda.
Jika pilih yang Road, ini karakternya responsif, respons mesin linear dengan bukaan gas, pas buat yang ingin berkendara natural dan bertenaga.
Sementara kalau yang Sport, ini karakternya sangat agresif. Buka gas sedikit saja dorongan torsinya dahsyat banget!
Bisa dibilang over power deh! Pas buat yang profesional dan pengen berkendara kencang.
Sedang Riding Mode yang Custom, tentu karakternya bisa dibikin lebih spesifik sesuai kebutuhan dan kurang cocok dengan yang sudah disediakan oleh H-D.
Untuk mengaturnya bisa masuk ke Menu dan pilih yang lambang motor.
Overall asyik sih! Modern, kencang dan nyaman. Beda jauh jika dibanding dengan sensasi naik H-D lawas.
Data spesifikasi Harley-Davidson Sportster S:
Tipe mesin: Revolution Max 1250T V-twin DOHC
Pendinginan: cairan
Bore x stroke: 105 x 72,3 mm
Kapasitas: 1.252 cc
Rasio kompresi: 12:1
Sistem pasokan bahan bakar: Electronic Sequential Port Fuel Injection (ESPFI)
Sistem pelumasan: Semi-dry sump
Tenaga maksimal: 121 dk @ 7.500 rpm
Torsi maksimal: 127 Nm @ 6.000 rpm
Transmisi: 6 percepatan manual
P x L x T: 2.270 x 843 x 1.089 mm
Tinggi jok: 765 mm
Jarak terendah: 103 mm
Jarak sumbu roda: 1.520 mm
Ban depan: 160/70TR17 73V
Ban belakang: 180/70R16 77V
Kapasitas tangki: 11,8 liter
Kapasitas oli: 4,5 liter
Bobot isi: 227,7 kg
Tipe sasis: Steel trellis
Suspensi depan: upside down 43 mm full adjustable
Suspensi belakang: monosok full adjustable
Rem depan: cakram kaliper radial 4 piston
Rem belakang: cakram kaliper 1 piston
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR