Otomotifnet.com - Seorang anggota Polisi keluarkan pistol saat urai kemacetan.
Lokasinya di Jl Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, (15/5/22) lalu.
Situasi spontan memanas dan mencekam.
Saat itu, polisi berpakai preman tersebut sedang mengurai kemacetan karena kecelakaan.
Video keributan hingga anggota polisi mengeluarkan pistol itu viral di media sosial.
Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Nazirwan memberikan penjelasan.
Menurutnya, anggotanya terpaksa mengeluarkan pistol karena terjadi keribuutan.
Tujuannya untuk meyakinkan warga, bahwa dirinya benar anggota kepolisian.
Sebab, saat itu ada sejumlah pemuda mulai mengerubungi dan muncul teriakan provokasi ke anggota Polisi tersebut.
"Yang bersangkutan berusaha menyakinkan warga bahwa 'saya anggoa polisi', tapi waktu itu belum digubris," kata Nazirwan menirukan anggotanya, (17/5/22).
Menurut Nazirwan, anggota polisi itu sebelumnya juga sempat menunjukkan identitas.
"Jadi itu (mengeluarkan pistol) hanya upaya untuk menunjukan identitas, tidak sampai melakukan tindakan lanjut," ujar dia.
Di sisi lain, Nazirwan mengatakan, anggotanya sempat diteriaki gangster dan pelaku begal saat mengatur lalu lintas usai kecelakaan.
Provokasi berupa teriakan gangster dan begal itu pun menimbulkan keributan.
"Begitu terjadinya kerumunan, di antaranya itu ada yang berusaha memprovokasi," jelasnya.
"Mungkin ada oknum yang memprovokasi dan meneriaki ada gengster, ada begal," kata Nazirwan.
Nazirwan melanjutkan, anggota polisi yang diteriaki gangster dan begal kemudian mencoba menenangkan warga.
"Nah di situ lah anggota kita berusaha menenangkan warga, kemudian menunjukan identitas bahwa saya adalah polisi," ujar dia.
Salah satu yang menampilka video keributan itu akun Instagram @info_ciledug.
Dalam narasinya, akun tersebut menuliskan terdapat sejumlah pemuda yang menjadi korban pemukulan oleh oknum aparat saat melerai keributan.
"Para pelaku diduga oknum kepolisian berpakaian preman dan sempat mengacungkan senjata api," tulis akun @info_ciledug.
Nazirwan membantah anggotanya melalukan pemukulan terhadap warga.
"Itu (pemukulan) tidak benar," tegas Nazirwan.
Nazirwan menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika anggotanya mendapat informasi telah terjadi kecelakaan di Jalan Ciledug Raya, sekitar pukul 03.30 WIB, (15/5/22).
Setelahnya, tiga petugas kepolisian berpakaian preman menuju TKP.
"Anggota yang di lapangan berusaha mengurai lalu lintas karena laka tersebut yang menyebabkan kendaran patah as sehingga menghalangi jalan," ungkap Kapolsek.
"Beberapa saat kemudian datang bus (yang jalannya terhalang), ini yang menyebabkan kerumunan masyarakat," tandasnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: Pria Ngaku Polisi Palak Ojek Online Sejuta, Tempeleng Kepala Sambil Pamer Pistol
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR