Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Begini Cara Operasikan Transmisi Matik Saat Stop Anda Go Di Tanjakan

F Yosi,Andhika Arthawijaya - Minggu, 5 Juni 2022 | 22:55 WIB
Ilustrasi Daihatsu Rocky 1.0 Turbo saat diuji nanjak di area Test Course milik R&D Daihatsu
Istimewa/Daihatsu
Ilustrasi Daihatsu Rocky 1.0 Turbo saat diuji nanjak di area Test Course milik R&D Daihatsu

Otomotifnet.com - Mengoperasikan mobil transmisi matik, memang relatif lebih mudah dibanding manual. Terutama bagi driver pemula.

Sebab, kita tidak perlu injak kopling untuk pindah gigi, tinggal posisikan transmisi di D, lalu gas, mobil akan langsung jalan.

Namun meski terkesan mudah, tetap ada aturan dan teknik mengoperasikannya. 

Apalagi ketika harus melakukan stop and go di jalan menanjak.

Baca Juga: Tragedi Mobil Gagal Nanjak di Kuningan, Renggut Nyawa Bocah 6 Tahun

Butuh teknik tersendiri agar laju kendaraan tetap baik dan transmisinya juga awet.

Namun yang terpenting dalam mengemudikan kendaraan, baik yang bertrasnmisi manual maupun otomatis, perlu adanya sikap tenang dan cekatan.

Ini agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal, terutama saat keadaan macet.  

Pasalnya, tak sedikit pengemudi yang bingung cara pengoperasian transmisi matik yang benar saat stop and go di jalan menanjak.

Sehingga tak jarang menyebabkan mobil bergerak mundur, dan membahayakan kendaraan lain yang berada di belakang.

“Saat melalui jalan menanjak yang curam, tidak dianjurkan mengoperasikan transmisi matik pada posisi D.”

“Kerena cenderung akan loss power atau mesin kehilangan tenaga,” beber Agung Pariyana, Kepala Bengkel Mazda Bintaro, Tengsel.

Sebab pada posisi D, lanjut Agung, kecenderungan trasnmisi matik ini akan melakukan perpindahan gigi secara otomatis berdasarkan putaran mesin. 

Baca Juga: Transmisi Matik Ada Low Gear Atau L, Cara Pakai Yang Benar Begini

Toyota Veloz dites menanjak di tanjakan Andes, Kabupaten Bandung
YT Gridoto
Toyota Veloz dites menanjak di tanjakan Andes, Kabupaten Bandung

“Nahh, umumnya pada saat terjadi loss power itu, pengemudi cenderung menginjak pedal gas lebih dalam agar mobil mendapatkan tenaga.”

“Padahal pada saat itu sistem transmisi atau ECU membaca torsi sudah maksimal,” tambah Agung.

Akibatnya, justru yang ada transmisi akan tetap bertahan di posisi gigi tinggi.

“Kondisi ini malah berbahaya karena tetap tejadi kehilangan loss power,” imbuhnya.

Ia kemudian kasih contoh ketika melalui jalur Puncak (Bogor) yang kemiringannya sekitar 10 derajat atau bahkan 20 derajat.

“Kalau kita menggunakan mobil manual, rata-rata bermain di gigi 1 dan 2, serta dikombinasi rem kaki dan tangan (saat lagi macet, red),” paparnya lagi.

Nah, berbeda saat menggunakan transmisi matik, kita cukup dimudahkan saat pengoperasiannya.

“Yaitu hanya menggunakan D1 atau L dan rem, pada putaran mesin di 1.500-2.000 rpm, yang sangat aman untuk mesin,” jelas Agung lagi.

Baca Juga: Pemula Bisa Mampir, Ini Antisipasi Mobil Mendadak Enggak Kuat Nanjak

Pada beberapa mobil yang tuas transmisinya dilengkapi model S  (Sport) untuk berkendara agresif dan M (Manual), bisa dimanfaatkan saat mobil diajak nanjak
Dok. OTOMOTIF
Pada beberapa mobil yang tuas transmisinya dilengkapi model S (Sport) untuk berkendara agresif dan M (Manual), bisa dimanfaatkan saat mobil diajak nanjak

Oiya, tektnik ini berlaku untuk transmisi matik konvensional, CVT maupun AMT (Automated Manual Transmission). Termasuk pada sistem transmisi mobil eleltrik.

Namun khusus AMT, sebaiknya saat melakukan stop and go di tanjakan, rem tangan wajib sering-sering dimainkan. 

Sebab meski transmisi sudah masuk gigi rendah, ketika kaki berpindah dari pedal rem ke gas bakal ada jeda sekian detik yang membuat kondisi transmisi seperti kosong atau netral sesaat.

Tentunya ini berisiko membuat mobil bisa meluncur mundur.

Balik lagi, secara prinsip pengoperasian semua jenis matik tadi sama saat menemui jalanan tanjakan.

Yang membedakan adalah hanya soal tingkat percepatan yang dimiliki tiap-tiap mobil. Ada yang hanya 4-percepatan, 6-percepatan, 7-percepatan, bahkan lebih. 

Intinya, berapa pun jumlah percepatan yang dimiliki, saat berada di tanjakan tetap disarankan pindahkan posisi giginya ke rasio gigi rendah.

Dan kode gigi rendah ini berbeda-beda di beberapa mobil, ada yang tertulis L, L2, D1, D2, dan sebagainya. 

Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Perlakuan Transmisi CVT Saat Berhenti Di Tanjakan

Saat berkendara di jalan menanjak, pastikan tetap tenang dan rileks
Istimewa/Daihatsu
Saat berkendara di jalan menanjak, pastikan tetap tenang dan rileks

Tinggal dipilih gigi mana yang sesuai untuk jalan menanjak yang kita dilalui.

“Yang patut diperhatikan juga agar berkendara tetap aman dan nyaman, jangan panik saat berada di tanjakan. Jangan memaksa mesin terus di putaran tinggi,” wanti Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM). 

Bila tadinya posisi gigi di D, lanjut Bambang, sebaiknya ambil ancang-ancang dari bawah tanpa injak rem.

“Ketika mobil butuh torsi, lepas pedal gas dan langsung pindahkan transmisi ke gigi bawah secara bertahap, hingga ke D1 atau L,” imbuhnya.

Saat transmisi sudah di gigi yang dikehendaki, lanjut Bambang, injak pedal gas lagi agar saat menanjak langsung mendapatkan power.

“Ingat, saat menanjak jangan sekali-kali tuas transmisi pada posisi D,” wanti Bambang lagi.

Biar lebih jelas, berikut ini tips berkendara mobil matik di jalan menanjak!

Sebelum memutuskan melintasi sebuah tanjakan, perhatikan tingkat kemiringannya dan pertimbangkan kemampuan dan kondisi mobil kita
F Yosi
Sebelum memutuskan melintasi sebuah tanjakan, perhatikan tingkat kemiringannya dan pertimbangkan kemampuan dan kondisi mobil kita

  • Perhatikan tingkat kecuraman tanjakan

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tuas yang ada pada transmisi matik.

Patut diketahui, tuas transmisi ada untuk posisi netral (N), P untuk posisi sedang parkir, R artinya reverse atau mobil melaju mundur, serta D untuk kondisi mobil melaju ke depan.

Lalu, ditambah lambang D2 dan D1 atau L di bawah posisi D.

  • Cocokan posisi transmisi dengan kondisi jalan

Saat berada di jalan menanjak, misal di daerah pedesaan maupun pegunungan yang biasanya memiliki medan yang lebih curam, tidak cukup jika hanya menggunakan mode D saja.

Ilustrasi geser tuas transmisi matik
Radityo Herdianto/GridOto.com
Ilustrasi geser tuas transmisi matik

Tapi gunakanlah minimal D2 untuk bisa melaluinya dengan mudah. Selain itu, jika tanjakan semakin curam, langsung oper ke posisi D1. 

Posisi ini ibaratnya gigi 1 pada mobil manual, digunakan untuk tanjakan yang sangat curam atau ketika terjebak macet dan berjalan merayap di tanjakan.

  • Jangan injak rem saat pindah dari D ke D2 atau D1

Hindari menggunakan rem terlalu dalam atau tidak sama sekali saat akan pindah dari posisi D ke D2 atau D1.

Ingat! Gunakan tombol yang ada di tuas persneling untuk dapat memindahkan gigi. 

  • Biasakan dan terus berlatih menggunakan mobil matik di jalan menanjak

Pengemudi harus terbiasa menggunakan mobil matik saat kondisi jalan menanjak dengan cara terus berlatih.

Dengan begitu, akselerasi mobil matik jadi lebih bertahap yang hampir sama ketika sedang mengendarai mobil manual saat posisi tanjakan.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa