Utamanya dari sisi performa mesin dieselnya yang bisa dengan mudah ditingkatkan performanya.
Untuk menjawab keinginan masyarakat Indonesia, PT Toyota-Astra Motor pun lantas menghadirkan varian bermesin 1GD-FTV 2.755 cc VNTurbo intercooler belum lama ini, dengan tenaga dan torsi yang lebih powerful.
Kehadiran varian baru ini melengkapi opsi mesin diesel dan bensin yang sudah ada untuk memberikan pilihan lengkap, untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yang beragam.
Namun dibalik kelebihan-kelebihannya tadi, termasuk perawatannya yang tidak sulit selama servis berkalanya diperhatikan, ada juga beberapa kekurangan yang dikeluhkan penggunanya.
Baca Juga: Wholesales Fortuner Melejit, Pajero Sport Kesalip, Angka MU-X Memprihatinkan
Pertama, untuk yang mesin bensin tenaganya memang tidak 'sebesar' yang diesel.
"Agak 'bolot' dan bensinnya boros, tapi selebihnya sama saja," ucap Dimas, pengguna Fortuner bensin tahun 2006.
Tak hanya itu, keluhan khas para pengguna Fortuner biasanya mengenai suspensinya.
"Agak limbung dan cenderung agak keras, karena ngejar stabilitasnya sepertinya," ucap Wayan, pemilik Fortuner 2013.
Lalu sistem rem standar juga kerap jadi concern para penggunanya.
"Memang ada beberapa keluhan soal rem standar Fortuner yang kurang pakem menurut ownernya," ujar Teddy dari SS Performance Shop di Bandung yang banyak menangani Fortuner gen 1 dan 2.
Biasanya Teddy menganjurkan untuk mengganti rem dengan disc brake, kampas rem, dan brake line aftermarket yang sudah teruji kualitasnya.
Soal harga, "Disc brake mulai dari Rp 4 jutaan, kampas rem Rp 1 jutaan, dan brake line Rp 3 jutaan," tuturnya. Kyn
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR