Otomotifnet.com - Sujud syukur, akhirnya putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz ditemukan.
Jasad Eril panggilan akrabnya ditemukan setelah tenggelam di sungai Aare, Bern, Swiss, (8/6/22).
Kabar ini disampaikan oleh Muliaman Hadad selaku Duta Besar RI (Dubes RI) untuk Swiss.
"Menemukan jasad yang diduga ananda Eril pukul 06:50 waktu setempat. Sesuai prosedur yang berlaku, tim forensik kepolisian langsung melakukan identifikasi dan penelusuran DNA, untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan adalah benar ananda Eril," katanya dalam konferensi pers, (9/6/22) malam.
"Pada hari Kamis pihak kepolisian mengkonfirmasi bahwa jasad yang ditemukan adalah ananda Eril," katanya.
Bahkan dikatakan, saat ditemukan jasadnya utuh, lengkap bersih, tampan.
Juga wajahnya dalam posisi tersenyum dan wangi meski telah 14 hari menghilang.
Ia menjelaskan, kepolisian maritim dan polisi Kanton Bern menemukan Eril di cekungan luapan gedung.
Di balik itu semua, ternyata sosok Eril sapaan akrabnya adalah seorang mahasiswa teknik mesin di Institut Teknologi Bandung.
Terkait kepribadian Eril, Dosen Emmeril Kahn di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Indrawanto, PHD memberi kesaksian.
Begini kata dosen ITB tentang kesehatian Emmeril Khan.
Layaknya seorang dosen, Indrawanto menyebut bahwa dirinya telah mengenal Eril sejak semester awal.
Berdasarkan kesaksian dari Indrawanto, Emmeril Kahn adalah mahasiswa yang sangat sederhana dan low profile, pasti kalau yang belum tahu bakal kaget kalau dia anak Gubernur Jawa Barat.
Untuk menggapai cita-citanya, Eril tidak mau mengandalkan privilage yang ia miliki sebagai anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Bahkan, Indrawanto baru tahu bahwa Emmeril Kahn adalah anak dari Ridwan Kamil saat dirinya sedang mengerjakan tugas akhir.
1. Eril adalah mahasiswa yang biasa saja, tidak mengandalkan identitas dirinya sebagai anak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
"Dia sangat biasa di mata saya ya, saya bahkan gak mengenali kalau dia itu anak Gubernur."
"Jadi saya hanya mengenal dia oke saya ingat figurnya, tapi saya tidak mengenal bahwa dia anak Gubernur," ungkap Indrawanto dikutip Grid.id.
"Sehingga saya memperlakukan dia biasa saja, bahkan saat tugas akhir pun saya belum mengenal kalau dia anak seorang Gubernur," tutur Indrawanto, dosen Eril, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (1/5/2022).
2. Indrawanto, dosen ITB merasa bangga dengan Eril karena sikapnya yang rendah hati
Atas sikap Eril yang rendah hati, Indrawanto merasa sangat bangga dengan putra dari Ridwan Kamil itu.
"Jadi ya sangat low profile, sangat biasa."
"Dalam hal ini saya sangat kagum karena dia tidak menunjukan bahwa saya itu adalah anak orang penting atau orang yang punya kekuasaan," sambungnya.
3. Keseharian Eril di kampus sama seperti mahasiswa lainnya
Selanjutnya, Indrawanto mengungkapkan bahwa Eril memiliki keseharian yang sederhana dan ia tampak sama seperti mahasiswa lainnya.
Eril tidak mau terlihat istimewa dan menonjol. Mahasiswa ITB itu justru menyembunyikan identitas anak Gubernur saat berada di kampus.
"Dalam sehari-hari kalau kami bimbingan tugas akhir dan sebagainya, sangat biasa, sangat wajar seperti tipikal mahasiswa pada umumnya."
"Sehari-hari setelah selesai di kelas, dia berbaur dengan yang lain, tidak eksklusif, jadi dia inklusif, bergaul dengan semua mahasiswa."
"Saya sering lihat di koridor kemahasiswaan ini, dia ada di sana dan bergaul dengan yang lain," timpal Indrawanto.
4. Eril adalah mahasiswa yang sangat rajin dan cerdas
Indrawanto mengungkapkan bahwa Eril termasuk mahasiswa yang sangat rajin dan cerdas.
Selain nilai akademik yang memuaskan, Eril juga disebut aktif di berbagai organisasi kampus dan non kampus.
"Saya mengenal saudara Eril dari awal ya, dari awal semester dia masuk di mesin, karena postur tubuhnya yang tinggi sehingga mudah dikenali."
"Dia di kelas adalah mahasiswa yang baik ya, rajin dan dari sisi nilai juga bagus yang dicapai."
"Di organisasi dia cukup aktif, saya rasa di luar ITB juga ya banyak kegiatan," ujarnya.
Baca Juga: Mengenang Eril Kamil, Sudah Hobi Otomotif Sejak Duduk di Bangku SMP
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR