"Molekul cetane bisa terbakar sendiri jika mencapai besaran tekanan dalam titik suhu tertentu," terusnya.
Karena itulah mesin diesel memiliki kompresi mesin yang tinggi untuk mencapai besaran tekanan dan titik suhu tinggi agar bahan bakar bisa meledak sendiri.
Di sini, mesin sejatinya mengalami detonasi namun terjadi secara stabil.
"Piston dibuat turun otomatis ketika bahan bakar sudah meledak atau terbakar sendiri," jelas Tri.
"Dibentuklah ignition quality dengan sebutan Cetane Number (CN), yang semakin angkanya tinggi semakin mudah terbakar," tutupnya.
Baca Juga: Mesin Fortuner Diesel Non VNT dan Innova 2KD Lebih Adem, Pasang Intercooler Cuma Segini
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR