Otomotifnet.com - Mesin cc kecil ternyata lebih mudah knocking karena salah isi BBM.
Kategori mesin cc kecil tersebut yakni di bawah 2.000 cc.
Knocking merupakan kondisi BBM terbakar duluan sebelum proses kompresi berlangsung.
Biasanya ditandai dengan mesin ngelitik.
Amiaw, pemilik sekaligus tuner bengkel spesialis Amiaw Motor Sport (AMS), Kebon Jeruk, Jakarta Barat beberkan alasannya.
Menurutnya, banyak mesin mobil di bawah 2.000 cc sekarang ini punya konstruksi yang kompak namun bertenaga besar.
"Mesin dirancang sangat presisi dengan celah kecil untuk optimalisasi pembakaran," katanya.
"Dihasilkan kompresi tinggi dari ukuran ruang bakar terbatas agar tenaganya besar," lanjutnya.
Hanya saja, konstruksi yang kompak untuk mengakomodir tenaga besar memiliki kelemahan.
Yaitu kekuatan komponen mekanikal yang bergerak seperti piston, stang piston, hingga crankshaft tidak sekuat konstruksi mesin ber cc besar.
"Presisinya konstruksi mesin menjadi lebih sensitif, kekuatan mekanikal komponennya cenderung lemah dibanding mesin cc besar dengan material logam yang sama," tekan Amiaw.
"Juga dimensi ruang bakar yang kecil tidak ada tempat tambahan untuk menolerir energi ledakan dari knocking," imbuhhnya.
Saat terjadi knocking, ledakan yang muncul tidak sesuai timing pembakaran lebih mudah mendorong piston ke bawah sebelum titik mati atas (TMA).
Pada mesin cc besar, kekuatan komponen mekanikal masih bisa menahan ledakan tersebut.
"Ukuran ruang bakar yang lebih besar masih bisa menyerap energi dari tekanan ledakan," terang Amiaw.
"Sama-sama terjadi knocking, gejala dan efeknya lebih terasa di mesin cc kecil ketimbang mesin cc besar," tandasnya.
Baca Juga: Kerap Disepelekan, Efek Fatal Isi BBM Tak Sesuai, Tinggal Tunggu Waktu Mesin Jebol
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR