Otomotifnet.com - Antrean kendaraan di SPBU terjadi di wilayah wilayah Ajatappareng.
Antrean ini terjadi tepatnya di Kota Parepare, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Barru, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Enrekang.
Hal ini disebabkan kelangkaan beberapa jenis BBM di SPBU tersebut.
Kelangkaan ini disebabkan pembatasan jatah bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di 5 wilayah itu.
"Kemacetan terjadi akibat adanya pembatasan jatah BBM dari Pertamina, akibatnya kemacetan di luar SPBU terjadi," kata Baharuddin, pengawas SBPU di Jalan Poros Pinrang-Polmas, Sulawesi Selatan (18/7/2022).
Menurut Baharuddin, jatah BBM yang dikurangi sangat berdampak pada antrean kendaraan.
Dulunya jatah Petalite, Pertamax dan Solar dijatah masing-masing 16 kiloliter, kini hanya dapat jatah 8 kiloliter.
Antrean kendaraan terparah terjadi di Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang. Warga mengeluhkan hal itu.
Kemacetan diperparah akibat kurangnya petugas pengaturan jalan dari polisi lalu lintas dan petugas Dinas Perhubungan setempat.
"Antrean terparah jika pada pagi hari hingga menjelang siang, warga antre menunggu giliran di SPBU. Hal itu membuat kemacetan panjang terjadi hingga di luar SPBU," kata Wahyudi warga Parepare.
Sementara itu, di tengah kelangkaan BBM jenis Pertalite, sejumlah pedagang Pertalite eceran justru marak di Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang.
Jika kehabisan Pertalite di SPBU warga terpaksa membeli pertalite eceran.
"Tadi kami tidak mendapat BBM Jenis pertalite, terpaksa kami membeli di pedagang pertalite eceran. Kami heran di SPBU habis di pedagang eceran justru melimpah," ungkap Jumadi, warga Pinrang.
Sementara itu, Haruna pedagang Pertalite eceran di Kelurahan Benteng, Kecamatan Wattang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan mengakui jika ia ada kerja sama dengan pihak SPBU dalam mendapatkan Pertalite yang ia jual.
"Sejumlah SPBU kerja sama dengan saya, saya mendapat jatah pertalite yang saya beli di sejumlah SPBU Kabupaten Pinrang," ujar Haruna.
Baca Juga: Beban Negara Berat, Konsumsi Pertalite Bisa Tembus 30 Juta Kiloliter di Tahun 2022
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR