Otomotifnet.com - Ada kepercayaan di masyarakat mengenai menabrak kucing bikin sial.
Kepercayaan itu makin menjadi setelah banyak kasus kecelakaan mobil dan motor.
Namun seorang ahli terangkan logika dan beri saran menyikapi hal tersebut.
Menurutnya, tabrak kucing bikin sial hanyalah mitos.
Banyak kasus kecelakaan malah terjadi karena pengendara berusaha menghindari kucing menyebrang jalan.
Tak sedikit malah berakibat fatal akibat mengerem mendadak atau banting setir tiba-tiba.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana beri pandangannya.
Saat berkendara memang sulit menghindari bahaya dari binatang yang menyebrang.
"Susah (menghindari) kalau kucing, karena nyebrangnya lebih cepat, berbeda dengan anjing yang masih bisa diantisipasi," sebut Sony.
"Maka dari itu pengemudi juga harus harus fokus dan cermat," kata Sony.
Menurut Sony, jika dengan menghindari kucing di jalan justru membuat celaka maka berusaha menghindar justru jadi tidak relevan.
"Tapi jika pengemudi terlanjur menabrak binatang apapun (tidak hanya kucing), segera berhenti dan kuburkan," kata Sony.
Sementara itu, Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan mengatakan, terlepas dari mitos, faktanya pengemudi harus dapat memilah dan memilih mana yang risikonya lebih rendah.
"Misalnya bila terpaksa harus menabrak kucing dari pada menghindar dan lebih membahayakan karena misalnya ada kendaraan dari arah berlawanan, maka pengemudi harus memilih untuk menabrak kucing," ucap Marcell.
Menurut Marcell, hal ini lebih baik dari pada harus mencelakai diri sendiri, penumpang dan kendaraan lain.
"Namun bila masih aman untuk dihindari coba untuk dihindari, dengan catatan harus melihat situasi dan kondisi," tandasnya.
Baca Juga: Gegara Mahluk Berbulu Lebat, Gran Max Blind Van Koprol ke Sungai, Posisi Sempat Kayang
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR