Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Meski Berbasis Almaz RS, Ini Beberapa Perbedaan Pada Almaz Hybrid

Andhika Arthawijaya - Kamis, 3 November 2022 | 21:55 WIB
Wuling Almaz Hybrid
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Wuling Almaz Hybrid

Terdapat emblem Hybrid di pintu bagasi
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Terdapat emblem Hybrid di pintu bagasi

Tak ketinggalan panoramic sunroof juga tetap tersedia, dan saat ini ditawarkan dalam konvigurasi 7-seater saja, dengan banderol Rp 470 juta on the road DKI Jakarta.

Artinya hanya selisih Rp 37,8 juta juta dari Almaz RS 1.5L Pro bermesin bensin 1.500 cc turbo yang berada di angka Rp 334,2 juta.

Nah, yang membedakan tentunya pada motor penggerak roda depannya.

Almaz Hybrid ini dipersenjatai satu buah mesin bensin berkapasitas 2.0 liter (2.000 cc), dengan daya maksimum 123 dk dan torsi puncak 168 Nm.

Baca Juga: Update Harga Wuling Almaz dan Almaz RS 2022, Budget Rp 300 Jutaan Dapat

Almaz Hybrid dipersenjatai mesin bensin siklus Atkinson berkapaistas 2.000 cc dan sebuah motor listrik berdaya 174 hp dan torsi 320 Nm
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Almaz Hybrid dipersenjatai mesin bensin siklus Atkinson berkapaistas 2.000 cc dan sebuah motor listrik berdaya 174 hp dan torsi 320 Nm

Memang secara tenaga, mesin bensin yang digendong Almaz Hybrid ini lebih kecil hampir 20 dk dari mesin 1.5L turbo Almaz RS yang mencapai 140 dk dan torsi 230 Nm.

“Kerena mesin baru ini menggunakan siklus Atkinson yang memang lebih mengutamakan efisiensi bahan bakar dibanding siklus oto. Makanya sering jadi pilihan untuk kendaraan hybrid,” jelas Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors.

Namun karena disandingkan dengan motor elektrik yang punya daya maksimum 174 dk dan torsi badak mencapai 320 Nm, jadinya secara performa keseluruhan kata Danang lebih galak Almaz Hybrid dibanding Almaz RS.

Nah, untuk membuktikan hal tersebut, tunggu saja sesi test drivenya dari kami ya.

Ok selain soal powertrain, perbedaan lainnya pada Almaz Hybrid ini ada pada lingkar pelek yang menggunakan ring 18 inci, sementara Almaz RS masih pakai ring 17 inci.

Selain itu, sistem suspensi belakangnya juga beralih dari multi-link independent suspension (pada Almaz RS) jadi Torsion Beam.

“Ini karena ruang di bawah dek belakang termakan oleh posisi baterai lithiumnya. Bahkan posisi exhaust yang mengarak ke belakang juga jalurnya diubah,” beber Danang.

Sistem suspensi belakang Almaz Hybrid kini menggunakan Torsion Beam
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Sistem suspensi belakang Almaz Hybrid kini menggunakan Torsion Beam

Tak hanya itu, posisi dek belakang juga dibikin sedikit lebih tinggi dibanding Almaz biasa.

“Tapi berbedaannya tidak terlalu signifikan, sehingga tidak terlalu memakan ruang. Begitu juga dengan bobot yang juga ikut bertambah karena ada tambahan beterai, tapi tidak banyak,” pungkasnya.

Posisi baterai lithium-ion berdaya 1,8 kWh berada di balik tray bagasi. Imbasnya tak ada ban serep lagi nih
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Posisi baterai lithium-ion berdaya 1,8 kWh berada di balik tray bagasi. Imbasnya tak ada ban serep lagi nih

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa