Otomotifnet.com - Bukan menakuti, tapi pengguna tol Semarang-Solo wajib waswas saat melewati ruas jalan tersebut.
Mengingat ruas tol Semarang-Solo di kawasan Boyolali, bisa dikatakan sebagai jalur tengkorak.
Hal ini karena sering terjadi insiden kecelakaan di sana, sehingga pengemudi dituntut tetap waspada dan jangan merem alias ngantuk.
Salah satu kejadian terbaru, yakni kecelakaan Toyota Alphard yang mengakibatkan tiga korban meninggal di tol Semarang-Solo KM490 A (24/11/2022).
Melihat fakta ini, polisi pun mengimbau agar para pengemudi lebih waspada juga pada kondisi tubuh masing-masing.
Apabila merasa lelah atau mengantuk, sebaiknya istirahat dulu di rest area terdekat.
"Pengemudi yang merasa lelah saat perjalanan, lebih baik jangan memaksakan diri," ujar Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin (27/11/2022).
Apalagi bentang ruas tol Semarang-Solo di Boyolali mencapai 35 km, tepatnya dari KM471 hingga KM505.
Dengan bentang yang cukup panjang, tentunya bisa membuat pengemudi jadi lebih rawan merasa lelah di tengah perjalanan.
"Angka kecelakaan di ruas tol ini mencapai 11 kejadian, dengan korban jiwa sebanyak 20 orang per Agustus 2022," ungkap Asep.
Asep menuturkan, data angka kecelakaan tersebut juga akan diperbarui secepatnya karena hanya mencakup insiden pada periode Januari-Agustus 2022.
Selain faktor manusia, kondisi kelaikan kendaraan yang digunakan juga perlu diperhatikan agar angka kecelakaan di ruas tol Semarang-Solo wilayah Boyolali bisa ditekan.
Ditambah, para pengemudi juga diharuskan mematuhi batas kecepatan di jalan tol yang dilewati.
Baca Juga: Tol Semarang-Solo Berasap Hitam Pekat, Bus Pariwisata Ludes Jadi Bangkai
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR