Otomotifnet - Motor berukuran mini seperti Honda Monkey memang selalu menarik perhatian, karena kesannya lucu dan imut.
Hanya saja harga barunya terbilang mahal, makanya banyak yang bikin sendiri dengan langkah modifikasi pakai basis motor lokal.
Contoh terbaru Monkey berbasis Honda Tiger 2008 karya Insan Motor.
Baca Juga: Honda Tiger Disulap Jadi Mini, Part Setara Moge, Pesan Khusus Dari Thailand!
Motor milik Ifan Kurniawan tersebut sukses jadi cebol lewat tangan Yustinus Erwan Santoso, owner Insan Motor.
Untuk membuat Tiger yang berukuran normal jadi cebol, rupanya ada beberapa trik yang dilakukan oleh Iyus, sapaan akrabnya.
Makanya dibilang jiwa Tiger, tampang monyet.
Pertama-tama Iyus membuat serangkaian engine mounting baru di sasis standar Tiger.
“Engine mounting baru untuk mengakomodasi posisi mesin yang dipepetin ke atas (rangka), supaya membuat kesan padat dan terlihat kecil,” ujar pria yang buka praktik di Jl. Swadaya Raya No.74, Jatirasa, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat tersebut.
Braket mesin baru terbuat dari pelat besi setebal 6 mm.
Posisinya ada di atas, depan dan belakang.
Dengan trik ini, ruang sekitar mesin jadi terlihat padat, sehingga membuat kesan kecil.
Selanjutnya Iyus memberi subframe baru dari pipa besi ¾ inci.
Buntut dibuat lebih pendek dan landai dari bawaan Tiger.
Di atas subframe terdapat jok custom buatan Paes Jok, yang hanya dapat memuat satu orang.
Urusan sasis kelar, lanjut ke bodywork seperti tangki dan sepatbor.
Tangkinya dapat memuat bensin sekitar 12 liter.
Dibuat menggunakan pelat galvanis setebal 1,2 mm.
Kedua part tersebut lantas dibalur dengan kelir kuning yang eye catching.
Lanjut ke kaki-kaki, bagian ini juga turut berperan untuk membuat Tiger custom ini jadi motor cebol.
Mulai dari depan, Iyus menggunakan suspensi upside down aftermarket untuk Honda Monkey.
Sukses bikin pendek, bagian internal sok rupanya masih dioprek lagi agar tidak mentok.
“Karena bobot lebih berat kalau dipakai ambles, jadi harus dikerasin,” ujar pria berkacamata ini.
Suspensi belakang pakai dua buah Ohlins berukuran 340 mm yang terpasang pada mounting baru di sasis dan swing arm aftermarket Monkey.
Pemasangan swing arm yang lebih pendek ini rupanya cukup sulit karena harus dibuat dudukan baru.
Posisinya mundur sekitar 10 cm.
Sebagai pelengkap tampilan cebol, Iyus memasang pelek aftermarket berukuran 10 inci.
Pelek dengan lebar belang, 3 dan 3,5 inci tadi kemudian dibalut oleh karet bundar Shinko 426 berukuran 120/90-10 dan 130/90-10.
Namun, ternyata pemasangan pelek harus disertai dengan adaptor dari aluminium agar tidak mentok ke kaliper Brembo yang digunakan.
Tebalnya 10 mm di depan dan 20 mm di belakang.
Pengerjaan motor menghabiskan waktu sekitar 4 bulan.
Dengar-dengar, warna kuning ini tidak akan bertahan lama karena bakal diganti dengan warna abu-abu.
Wah update terus nih!
Plus : Fabrikasi rapi
Minus: Footstep terasa terlalu tinggi
Data Modifikasi
Ban depan : Shinko SR 426 120/90-10
Ban belakang : Shinko SR 426 130/90-10
Pelek depan : Aftermarket 3.00 x 10
Pelek belakang : Aftermarket 3.50 x 10
Adaptor pelek : Aluminium
Sokbreker depan : USD Aftermarket Monkey
Sokbreker belakang: Ohlins 340 mm
Swing arm : Aftermarket Monkey
Engine mounting: Pelat besi 6 mm
Tangki : Galvanis 1,2 mm
Sepatbor : Galvanis 1,2 mm
Subframe : Pipa besi ¾ inci
Karburator : PE 28
Filter karbu : K&N
Kaliper depan : Brembo
Master rem : Brembo RCS 14
Cakram depan : Aftermarket
Master kopling : Brembo RCS 14
Kopling hidrolik: Accossato
Master rem belakang: Brembo
Kaliper belakang: Brembo
Handgrip : Rizoma
Sakelar : Yamaha Xabre
Spidometer : Koso
Knalpot : Custom stainless steel Kanzen knalpot
Jok : Custom Paes Jok
Spion : Aftermarket
Headlamp : Daymaker LED 5,75 inci
Sein : Rizoma
Stoplamp : Honda Monkey 125
Insan Motor Bekasi: 0812-1018-9845
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR