Ini sejalan dengan upaya pemerintah mendiring transisi dari energi berbasis fosil ke energi bersih.
Lewat transisi energi tersebut, pemerintah juga ingin mendorong penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah.
Sebab, insentif yang diberikan untuk sektor kendaraan listrik tersebut memang yang harus di produksi dalam negeri.
"Jadi itu menambah manfaat banyak bagi kita, juga terjadi transfer of technology. Perekonomian menjadi lebih bagus dalam memproduksi yang value added-nya lebih tinggi, sehingga tercipta PDB-nya di Indonesia. Itu yang menjadi basis kenapa kita mau mempertimbangkan untuk memberi insentif," jelas Febrio.
Baca Juga: Ada Subsidi Mobil Listrik dan Hybrid, Suzuki Buru-buru Siapkan XL7 Hybrid?
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR