Otomotifnet.com - Taksi di bandara Halim Perdanakusuma mencurigakan.
Dituding ada monopoli karena hanya tersedia satu operator saja.
Serta tarif yang dipatok lebih mahal dan konsumen masih dikenai supercharge.
Duduk perkara diawali dari utas seorang warganet bernama Silvia Kartika yang mengeluhkan pengalamannya di Twitter, (26/12/22).
Ia menceritakan, pilihan operator taksi yang tersedia hanyalah dari Pusat Koperasi Angkatan Udara (Puskopau), yakni taksi Puskopau, Grab Puskopau dan Gojek Puskopau.
Sementara pilihan operator lainnya yang harganya lebih murah, seperti Bluebird, tidak tersedia.
Silvia menduga, tarif transportasi di bandara sudah di-mark-up.
"Semua yg ada puskopau ini harganya mark-up. HLP - rumah gw itu kisaran 60an - 80an. Grab gw 118. Udah gitu penumpang disuruh bayar lagi surcharge 15K," tulisnya dalam utas tersebut.
Menurut Silvia, hal ini terasa seperti pemaksaan terhadap masyarakat lantaran harus membayar dari segala sisi, termasuk biaya transportasi yang telah di-mark-up dan surcharge atau biaya tambahan.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR