Ia juga mengatakan pengumuman harga jual terbaru Pertamina memang sedikit lebih lambat dibandingkan badan usaha lain.
Menurut Erick, hal tersebut wajar mengingat Pertamina sebagai BUMN mempertimbangkan berbagai aspek agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM.
"Pertamina ini jangkauannya begitu luas karena harus menyalurkan BBM ke seluruh penjuru Tanah Air, termasuk BBM yang disubsidi seperti Pertalite dan Solar subsidi," bebernya.
"Kita ingin memastikan agar pasokan dan distribusi tetap berjalan dengan lancar," tuturnya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan, pihaknya akan memastikan agar BBM subsidi menjadi tepat sasaran.
Selain itu, mengawal kerja sama Pertamina dengan PT Telkom Indonesia dalam memperbaiki dan mengembangkan digitalisasi SPBU.
Dengan transaksi pembelian BBM yang dapat dipantau melalui command center, Erick mengatakan formula ini untuk memastikan penyaluran kuota dan subsidi BBM lebih tepat sasaran.
"Pertamina tentu tidak bisa sendirian, seperti saya sering katakan, BUMN tidak boleh jadi menara gading, kita dan Kementerian Koperasi dan UKM akan terus memastikan kemudahan para nelayan untuk dalam mendapatkan BBM bersubsidi," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina Persero menurunkan harga Pertamax dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800 per liter.
Sementara Pertamax Turbo turun dari Rp 15.200 menjadi Rp 14.050 per liter.
Kemudian Dexlite turun dari Rp 18.300 menjadi Rp 16.150 per liter.
Sementara Pertamina DEX dari 18.800, sekarang turun jadi Rp 16.750 per liter.
Harga ini mulai berlaku pukul 14.00 WIB, (3/1/23) ini.
Baca Juga: Breaking News, Harga Pertamax Turun, Dimurahkan Jadi Rp 12.800 Seliter
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR