Misalnya, sawah yang terkena itu dihitung juga nilai mata pencahariannya.
"Kalau di kota per meter harganya variatif, tetapi kalau yang di jalan raya antara Rp 6-7 juta," tuturnya.
"Tapi, kalau yang masuk-masuk (pelosok) juga akan beda, jadi tergantung nilai objek tanah," ungkapnya.
Sedangkan, Camat Magelang Selatan, Catur Adi Subagio mengatakan, nantinya posisi exit tol akan berada di dekat Kampung Dudan, Tidar Utara.
"Jadi, nanti berada di dekat kampung Dudan di belakang terminal, dekat vihara. Harganya di atas NJOP tergantung posisi tanahnya, untuk NJOP harganya Rp 2 juta, berarti harganya 3 kali dari NJOP nya, ya," ucapnya.
"Sejauh ini, warga mendukung karena untuk proyek strategis nasional," urainya.
Kepala BPN Kota Magelang, Muhun Nugraha mengatakan, pelaksanaan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dengan warga sebagai bentuk ganti kerugian bidang yang terdampak.
Adapun, bentuknya yaitu berupa uang maupun di luar uang disesuaikan dengan undang-undang.
"Yang kami misalkan bukan nilainya (jumlah uangnya) ya, nilainya itu kan sudah ditetapkan oleh appresial sudah dihitung," bebernya.
"Jadi, nanti yang disampaikan kepada mereka (warga) apakah nilai itu diterima atau tidak. Kalau diterima, nanti maunya bentuknya uang atau yang lain," ujarnya ditemui disela kegiatan musyawarah, (11/1/23).
Ia melanjutkan, sebenarnya untuk Kelurahan Tidar Utara yang terdampak sebanyak 69 bidang.
Namun, bidang yang sudah mendapatkan persetujuan baru 60 bidang dan itulah yang sedang dimusyawarahkan.
"Yang 9 bidang belum dihitung oleh appresial karena baru kami mintakan persetujuan dari Menteri PUPR untuk penunjukan appresial," kata Muhun Nugraha.
"Karena, yang kami mintakan tahun kemarin pada bulan Desember kemudian dari PUPR memintanya pada Januari ini, jadi nanti akan dihitung lagi, untuk sisanya," ungkapnya.
Baca Juga: Tol Jogja-YIA Bakal Punya Empat Gerbang Tol, Lokasinya Tersebar di Sini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR