Otomotifnet.com – Banyak yang belum tahu, perkembangan teknologi pada mesin mobil diesel modern saat ini, membutuhkan pelumasan yang berbeda dari mobil diesel keluaran lama.
Hal tersebut diungkapkan Arief Hidayat, CEO Wealthy Group, dalam sebuah seminar mengenai oli yang digelar PT Wealthy Indah Perkasa beberapa waktu lalu.
Menurutnya, mobil-mobil diesel keluaran sekarang, sudah tidak seharusnya menggunakan oli mesin dengan standar mutu API Service CI.
“Itu buat mobil diesel kuno. Sudah enggak direkomendasi buat mesin-mesin diesel modern,” tukasnya.
Baca Juga: Oli Diesel Wealthy Optimus API CK-4, Dijajal Sejauh 8.000-an Km Cuma Berkurang Segini
Bahkan untuk standar API CJ4 yang saat ini masih banyak beredar di Indonesia, menurutnya sudah tidak seharusnya digunakan pada mobil-mobil diesel sekarang.
Dalam artikel yang dibuatnya, Arief menyebutkan bahwa dalam menetapkan standar oli mesin American Petroleum Institute (API) berpedoman pada perkembangan teknologi mesinnya.
“Secara berkala, API membuat kriteria baru menyesuaikan perkembangan tersebut,” jelasnya.
Dengan kata lain, ketika teknologi mesin berkembang dan menyesuaikan dengan tuntutan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan, maka kebutuhan akan oli mesinnya ikut berubah.
"Emisi gas buang bukan hanya dipengaruhi oleh bahan bakar saja, tapi juga oli mesinnya," tukas Arief.
Sekadar info, oli dengan standar CJ4 ini menurut Arief sudah sekitar satu dekade digunakan sebagai pelumas benchmark untuk mesin diesel.
Nah, pada 2016 silam API menerbitkan kategori produk atau standar baru, yakni CK4.
Oli dengan standar mutu baru ini dirancang untuk mobil-mobil diesel modern produksi 2017 ke atas yang sudah mengusung teknologi terbaru, seperti common-rail, turbocharger dan sebagainya.
Baca Juga: Biaya Reparasi Injektor Mobil Diesel Common Rail, Setengah Lebih Murah Dari Baru
“Mobil diesel passenger sekarang kan semua pakai turbo. Nah, kalau salah pakai oli, yang gak bisa menahan panas mesin, mesinnya bakal cepat rusak.”
“Mesin dengan turbo itu kan suhunya lebih panas loh,” terangnya.
Nah, oli dengan standar CK4 tersebut kata Arief lebih baik menahan dan mentransfer panas mesin dibanding yang CJ4.
Selain itu, standar TBN (Total Base Number) pada oli CK4 lebih lebih tinggi dibanding standar mutu di bawahnya.
Demikian pula kandungan kalsium, seng, boron, dan fosfor.
Plus oli CK4 cenderung lebih rendah di SAPS (Sulfated Ash, Phosphorus adan Sulfur).
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR