Otomotifnet.com - Gosip kurang mengenakkan mendatangi tim Yamaha di musim MotoGP 2023.
Yamaha digempur masalah motor di lima seri awal MotoGP 2023, dirumorkan bakal pamit dari grid yang kini sedang dikuasai pabrikan Eropa.
Jajaran petinggi di Jepang disebut melirik opsi yang diambil tetangganya, Suzuki, yang keluar dari MotoGP pada akhir 2022 lalu.
Rumor panas soal pabrikan yang sudah di Grand Prix selama 60 tahun belakangan ini, langsung mendapat respon bos Yamaha.
"Ya aku mendengar, aku mengikuti tuduhan yang dilontarkan dalam beberapa hari terakhir," kata Managing Director Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, dilansir dari Speedweek.
"Mereka memunculkannya di mana-mana. Banyak orang memberikan pertanyaan itu juga," jelasnya.
Jarvis memastikan timnya tidak memikirkan keluar dari grid kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia ini.
Meski demikian, pria asal Inggris ini mengakui mengalami beberapa masalah karena performa motor yang kurang memuaskan.
"Honda dan Yamaha sedang kesulitan melawan kompetitor Eropa dalam hal performa. Bisa dipahami jika pertimbangan semacam ini muncul di atas meja," lanjut sang bos.
"Aku tak bisa berbicara mewakili Honda. Tapi aku memastikan aku tak melihat komitmen Yamaha berkurang, dari manajemen tertinggi ke yang terbawah," tegas Jarvis.
Jarvis menambahkan, Yamaha memang harus melakukan pergerakan besar dari sektor teratas.
Maksudnya pihak yang memangku kebijakan tertinggi di pabrikan Jepang, harus siap berinvestasi lebih lagi.
"Di Jerez kemarin, Presiden Yamaha Jepang Yoshihiro Hidaka dan bos Yamaha Eropa Eric de Seynes datang menonton. Keduanya memegang posisi penting dan mendukung balapan," sambungnya.
"Mereka paham sejak dulu balapan membuat brand Yamaha naik dan mereka akan melanjutkan pandangan ini ke depannya. Aku senang mereka datang dan melihat level kami. Mereka juga melihat apa yang kami butuhkan, dan kami butuh investasi dan perubahan soal cara kerja kami," jelasnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Bingungin, Dikontrak Yamaha, Tapi Selebrasi Bareng Kru Ducati
Editor | : | Iday |
KOMENTAR