"Salah satu ciri khas mobil Camel Trophy itu adalah penggunaan ban tipe mud terrain (M/T). Dengan grip ban yang cukup, harapannya kita tidak merusak parah jalur yang di lintasi," ucap Grefion Kamil, Ketua Panitia Borneo Tribute 2023.
Sebelumnya peserta Tribute to Camel Trophy ini menggunakan ban Accelera MT-01 ukuran 235/85 R16 dan ukuran yang cocok hanya ada ini.
Dengan ukuran ban yang sekarang lebih lebar, diharapkan grip ban juga semakin handal di medan offroad.
"Kalau sebelumnya ban yang kita gunakan lebih kecil. Jadi lebih sulit juga di trek offroad, sekarang dengan pakai ban lebih besar harapannya juga lebih mudah buat offroad. Ya, medan Kalimantan tahu sendirikan.." celetuk Tandon peserta dari Bali.
Sebelum diuji di berbagai jenis medan offroad event Borneo Tribute selama 14 hari, semua peserta memulai perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya via jalan tol.
Dengan jarak tempuh sekitar 800 kilometer lebih, peserta melewati jalan beton dan aspal hingga tiba di Balikpapan.
"Menurut saya ban ini tidak bising dan tidak terasa keras saat dipakai di aspal, jadi untuk touring atau overland masih nyaman," ucap Andiman Nchex, Leader Borneo Tribute.
Setibanya di Kalimantan, Forceum M/T-08 Plus pun menghadapi berbagai macam rintangan trek.
Baca Juga: Camel Trophy Borneo Tribute 2023, Tapak Tilas Event Legendaris di Kalimantan
Mulai dari medan berbatu, tanah keras, lumpur licin, dan lumpur lunak, dengan jarak sekitar 1.000 kilometer.
"Saat dipakai di medan offroad, grip bannya terasa lebih baik kalau dibandingkan tahun sebelumnya. Mungkin juga karena sekarang ukuran tapak ban lebih lebar," ucap Samie Zacky, peserta dari Jakarta.
Dan selama event Borneo Tribute 2023, ban Forceum M/T-08 Plus terbukti tangguh dan tidak mengalami kendala.
Peserta pun berhasil finish di Tenggarong, Samarinda setelah berhasil mencapai jalur-jalur berat bekas Camel Trophy 1985 lalu ini.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR