Gunawan lalu inisiatif mengambil jalur frontage untuk menghindari kendaraan berjalan merambat.
Gunawan menginjak pedal gas lebih kencang dari sebelumnya setelah lolos dari kemacetan.
Jarak 300 meter kemudian ada mobil melaju pelan di depan Avanza Gunawan.
Mobil itu disalip Gunawan dengan melebar ke kanan.
Nahas, Avanza yang dibawa Gunawan malah menabrak tiang JPO yang berdiri di tengah jalan.
Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, Ipda Suryadi mengatakan, Avanza menabrak JPO cukup keras.
Sampai-sampai airbag di bagian setir dan dasbor terlontar.
Nahas, Ninik yang duduk di bangku tengah tidak mengenakan sabuk pengaman akhirnya terlempar ke depan.
"Kepala korban membentur kursi depan dan mungkin juga atap mobil. Korban mengalami pendarahan di kepala sehingga meninggal dunia," kata Suryadi.
Kecelakaan mobil dan motor menabrak tiang JPO Wonokromo bukanlah peristiwa yang pertama.
Dulu, ketika proyek jalan frontage digarap keberadaan tiang JPO ini disorot.
Masyarakat menilai bisa membahayakan pengguna jalan sebab tiang berdiri di tengah jalan.
Namun, sepertinya masukan tersebut tidak ditanggapi pemerintah.
Buktinya, tiang dibiarkan di tengah jalan tidak dihilangkan atau dipindah.
"Frontage Wonokromo sudah makan korban. Masa iya sekelas Kota Surabaya tidak ada petugas ahli buat cek kelayakan jalan," keluh Rachmad menanggapi kecelakaan ini.
Baca Juga: Innalillahi, Tubuh Pengendara Yamaha Xeon Terbujur Kaku di Aspal, Buah Kerakusan Sopir Toyota Avanza
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR