Otomotifnet.com - Asal modifikasi kelisrtrikan motor bisa bikin usia aki jadi lebih pendek.
Dalam beberapa kasus, tak menuntup kemungkinan aki menggmbung atau bahkan meledak.
Hal itu terjadi karena tingginya beban arus keluar-masuk akibat komponen modifikasi.
Fajar Ahmadi, Technical Support Manager PT Motobatt Indonesia menjelaskan, ada beberapa modifikasi kelistrikan yang dianggap berbahaya.
Modifikasi tersebut adalah ubahan pada sektor klakson, daytime running light (DRL), serta beberapa aksesori lainnya yang membutuhkan daya listrik.
Menurutnya, modifikasi klakson dan DRL adalah yang paling berbahaya bagi aki, karena keduanya butuh suplai daya listrik yang cukup besar.
“Jangan salah, tenaga yang diminta klakson aftermarket itu besar juga, mungkin bisa 35 ampere sampai 40 ampere. Ini yang banyak orang enggak tau, asal pasang saja,” ucapnya di Tangerang, Sabtu (15/7/2023).
Sebagai referensi, daya yang dibutuhkan oleh klakson motor standar bawaan pabrik hanya sekitar 3 ampere sampai 5 ampere.
Tentunya, lonjakan daya akan sanbat terasa, jika modif menggunakan komponen aftermarket.
Fajar menambahkan, bisa saja terjadi kasus aki meledak jika muncul korsleting, akibat overcharge atau overdischarge.
“Memang ada kasusnya aki meledak, sampai sekarang pun masih ada. Kalau tidak meledak, ya minimal bunting (kembung). Seringnya juga (kasus aki meledak) di kalangan anak modif,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kendala tersebut, Fajar menyarankan pengguna untuk melakukan modifikasi kelistrikan yang ringan-ringan saja.
Supaya tidak membebani beban aki. Namun jika pengguna tetap ingin melakukan modifikasi berat, Fajar menganjurkan supaya komponen kabel kelistrikan, kiprok, dan aki juga diganti.
“Bisa sekalian dinaikkan ukurannya dan harus sepaket (aki, kiprok, kabel). Seharusnya mekanik bengkel bisa paham tujuannya untuk apa. Intinya selalu diskusi dengan mekanik, jangan asal modif,” katanya.
Baca Juga: Penyebab Aki Tekor Padahal Motor Jarang Dipakai, Ahli Kasih Jawaban Komplit
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR