Otomotifnet.com - Jika masih ngeluh soal hidup, coba baca kisah Tarsono (50) berikut.
Kalian bakal malu dengan pak Tarsono, seorang tuna netra penjual Pertamax eceran di jalan.
Perjuangannya bertahan hidup sudah kenyang pengalaman, mulai ditipu sampai dirampok konsumennya.
Diketahui, Tarsono tiap hari berjualan bensin eceran di Jl Siliwangi, kota Semarang, Jawa Tengah.
Baginya, jualan bensin eceran bukanlah hal yang mudah.
Setiap malam Dia harus memindahkan bensin dari jeriken ke botol-botol kecil.
Dia hanya bisa mengandalkan indra peraba agar bensin tak tumpah.
Saat pagi, botol berisi bensin eceran itu dia bawa ke trotoar Jl Siliwangi yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggalnya.
Terkadang, dia juga dibantu istrinya untuk jualan secara bergiliran.
Tarsono mulai jualan bensin eceran sejak pukul 06:00 WIB dan tutup pukul 18:00 WIB.
Penghasilan dari jualan bensin itu dia gunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
"Sekarang anak saya ada tiga. Hasilnya ini untuk sekolah mereka tak ada bantuan," jelasnya dikutip dari Kompas.com, (26/7/23).
Selama jual bensin eceran, nasib Tarsono tak selalu mujur.
Banyak pembeli yang mengambil bensin tapi tak membayar.
Keterbatasan fisiknya dimanfaatkan oleh orang-orang licik.
"Biasanya ambil bensin terus katanya uangnya ketinggalan. Tapi akhirnya tak bayar," paparnya.
Namun, dia mengaku sudah mengikhlaskan bensin yang diambil orang tak bertanggung jawab itu.
Tarsono mengganggap bensin itu merupakan tabungan sebagai amal.
"Ya sudah ikhlas, tak apa-apa," kata dia.
Selain jualan bensin eceran, Tarsono juga jualan jajanan ringan ketika malam.
Biasanya dia jualan jajan eceran mulai pukul 19:00 WIB sampai pukul 23:30 WIB.
"Ya jualan makanan ringan buat tambah-tambah. Kan bensin tak selalu untung," ujarnya.
Sebelum berjualan bensin, Tarsono mengaku pernah menjadi pengemis.
Hal itu terpaksa dia lakukan untuk bayar utang dan mencari modal untuk bisnis kecil-kecilan.
"Dulu punya utang kurang lebih Rp 10 juta, untuk bayar kontrakan," ujar dia.
Namun, uang dan perhiasan hasil mengemis itu dicuri oleh orang yang tak dikenal.
Saat itu istrinya diculik, perhiasan dan uang yang ada di dompet istrinya diambil dengan paksa.
"Saat itu istri saya diturunkan di daerah Wologito, Semarang Barat," paparnya.
Akibat kejadian itu, istrinya pingsan karena kaget uang dan perhiasan yang dia kumpulkan habis dirampok.
"Pingsan saat itu, karena uang dan perhiasan tabungan," kata dia.
Baca Juga: Nguras Dompet, Pertalite di Wilayah Ini Dijual Eceran Pakai Botol Rp 30 Ribu per Liter
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR