Otomotifnet.com - Agenda konversi motor listrik masih digodog oleh Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan.
Aturan dan skemanya pun sudah disiapkan, mulai dari pemberian subsidi, proses konversi, sampai tahap pengurusan dokumen-dokumen penting.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, konversi motor listrik diharapkan bisa menjadi solusi yang tepat bagi kelancaran program elektrifikasi nasional.
“Sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk menjadi negara bebas emisi karbon, program konversi kendaraaan akan menjadi langkah tepat bagi terciptanya ekosistem kendaraan listrik,” ucapnya di Jakarta (28/7/2023).
Meski begitu, pendapat berbeda disampaikan oleh Arthur D. Little (ADL), Perusahaan manajemen konsultansi otomotif global.
Konversi kendaraan dinilai bukan langkah yang tepat untuk memunculkan ekosistem EV.
Hal itu disampaikan Hirotaka Uchida, ADL Head of Automotive and Manufacturing Practice ASEAN.
Menurutnya, program konversi motor listrik seharusnya dijadikan opsi, bukannya solusi.
“Menimbang kesiapan pasar kendaraan listrik Indonesia yang masih di tahap awal, Indonesia baiknya lebih berfokus pada pengembangan Industri EV baku,” ujarnya di sela-sela program ‘Indonesia’s EV Roundtable’ di Jakarta (1/8/2023).
Minimnya infrastruktur pendukung pasca-konversi, serta kurangnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, dinilai akan menjadi kendala rumit yang menghambat jalannya program konversi motor listrik.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR