Baru Tahu Sekarang, Menekan Emisi Gas Buang Bisa Dimulai Dari Ini

Otomotifnet.com - Emisi gas buang kendaraan bakal menjadi prasyarat perpanjangan STNK, jika gak lulus uji emisi bakal kena denda.

Nah.. enggak ada rahasia khusus dalam menekan emisi gas buang kendaraan.

Oleh karenanya buat yang baru tahu cara menekan emisi gas buang kendaraan bisa dimulai dengan melakukan perawatan berkala.

“Melakukan perawatan rutin untuk motor maupun mobil, sudah merupakan bagian dari peran aktif pemilik kendaraan dalam ikut menjaga kondisi bumi,”

“Terutama bagi pemilik kendaraan yang usia produksinya sudah di atas tiga tahun,” bilang Dhany Ekasaputra, Manager Promosi PT Autochem Industry.

Meski belum tentu bisa dilakukan sendiri, namun paling tidak perlu diketahui beberapa langkah yang bisa dijalankan guna menjaga emisi gas buang.

“Pertama, perawatan pada sistem pembakaran untuk bahan bakar. Bertujuan menjaga performa mesin agar tetap terjaga serta konsumsi bahan bakar ikut lebih efisien,” ucap Dhany.

Tak lupa diingatkan Dhany, komponen seperti saringan udara ikut berperan dalam menjaga emisi gas buang kendaraan tetap terjaga.

“Jika saringan udara kendaraan terdapat kotoran akan membuat asupan udara bagi penyempurnaan pembakaran bahan bakar ikut terganggu, gas yang keluar melalui knalpot ikut tinggi,” sebutnya.

Selain itu, pemilihan bahan bakar yang baik mutunya dan dikonsumsi secara konsisten, turut berpengaruh terhadap kinerja mesin serta emisi gas buang yang dihasilkan.

“Memilih bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan banyak pengaruhnya dalam menjaga konsumsi bahan bakar dalam kondisi yang terukur,”

“Potensi adanya pancaran polutan yang dihasilkan dari pembakaran di dalam mesin punya peluang menjadi rendah,” kata Dhany melanjutkan.

Baca Juga: Jangan Keliru, Ternyata Pelumas Anti Karat Berbeda Dibanding Penetrant

Lebih lanjut, dirinya menyarankan penggunaan Prestone Fuel System Cleaner secara berkala setiap 5.000 kilometer.

Tujuannya agar sistem saluran bahan bakar hingga injektor terjaga kebersihannya. Sehingga mampu menjaga proses pengabutan bahan bakar tetap optimal.

Alhasil kemungkinan bahan bakar yang tidak terbakar bisa lebih ditekan. Sebab sisa bahan bakar yang tidak terbakar juga menjadi penyebab tingginya emisi gas buang.

Berikutnya, menjaga konsistensi konsumsi bahan bakar bermutu perlu diikuti dengan pemakaian oli yang spesifikasinya sesuai rekomendasi pabrikan.

“Penggunaan oli dengan tingkat kekentalan yang tepat akan secara langsung menjaga kompresi optimal, perlu diingat kompresi mesin secara langsung dirasakan oleh pengendara.

“Jika kompresi menurun, mesin akan berada dalam kondisi yang sering disebut kurang bertenaga,” beber Dhany, yang ikut di tiap proses pengembangan dan pengujian produk Autochem.

Menurutnya jika mesin dirasakan kurang bertenaga, maka secara umum pengendara akan menekan pedal gas atau menarik tuas gas lebih dalam.

Baca Juga: Enggak Sembarang, Ini Cara Khusus Memilih Air Radiator Sesuai Iklim di Indonesia

Hal ini kembali membuka peluang meningkatkan pancaran gas yang sebenarnya tidak perlu akibat penurunan daya dari mesin.

Dilanjut, ada satu suku cadang yang kerap terlupakan dalam tujuan menjaga emisi yaitu busi.

Yakni komponen busi, jika kondisinya sudah menurun akan ikut berperan menghasilkan kadar CO atau karbon monoksida yang tinggi.

Seraya mengingatkan, Dhany mengatakan Autochem Industry turut hadir di ajang GIIAS 2023 Surabaya. Hadir barisan merek Prestone dan Master.

Yaitu berupa fuel system cleaener, oli, sampai radiator coolant.