Otomotifnet.com - Terungkap fakta terkait kecelakaan Kijang Innova hajar pejalan kaki di Semarang.
Tepatnya Jalan Menteri Supeno tepatnya Taman Indonesia Kaya Kota Semarang, Kamis (21/9/2023).
Tak hanya menabrak pejalan kaki, Kijang Innova nopol H1149VZ juga menabrak pengendara Yamaha Mio warna merah plat nomor AD2230NT.
Mobil itu pun sampai naik ke trotoar Taman Indonesia Kaya Kota Semarang.
Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, AKP Adji Setiawan mengatakan kejadian itu terjadi pada pukul 07.45.
Mobil itu awalnya melintas dari arah Tri Lomba Juang menuju arah Pahlawan.
Tepat di depan Taman Indonesia Kaya mobil itu oleng ke kiri menabrak pejalan kaki hingga naik ke trotoar.
"Mobil itu oleng ke kanan dan menabrak pemotor dan hingga naik trotoar dan akhirnya menabrak pohon," ujarnya saat dihubungi tribunjateng.com.
Pejalan kaki itu bernama M.Indrajad merupakan seorang pelajar.
Pejalan kaki itu mengalami luka cedera kepala dan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit Roemani.
"Sementara pengendara sepeda motor itu yakni Fita Leny Indriyati dilarikan ke rumah sakit mengalami luka ringan. Penumpang Kijang Innova Synthia Veronika mengalami luka ringan dan dibawa ke Rumah Sakit Elizabeth," jelasnya.
Lanjutnya pengemudi Kijang Innova yakni Eko Budi Hartono dilakukan pemeriksaan di rumah sakit Colombia.
Sebelumnya dikatakan si pegemudi tidak sedang dalam pengaruh obat-obatan atau alkohol saat menyetir.
Namun setelah diusut, terungkap si pengemudi habis mengkonsumsi obat yang mengandung parasetamol.
Padahal saat menyetir atau mengendarai kendaraan bermotor, seseorang diharuskan dalam keadaan sadar dan penuh konsentrasi.
Tidak disarankan menyetir dalam kondisi sakit, terlebih setelah mengonsumsi obat.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, banyak yang belum paham bahwa mengemudi itu hrs fokus seratus persen.
Fisik dan psikis yang prima membuat pengemudi mampu membaca, memutuskan, bereaksi dengan benar setiap detik kondisi lalu lintas.
"Di bawah pengaruh obat-obatan membuat pengemudi setengah terhipnotis, karena parasetamol yang bentuknya kecil adalah salah satu obat penenang, efek dalam jangka pendek membuat mengantuk atau tidur," ujar Sony.
dr. M. Wicaksono Sulistomo SpOk, anggota Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi (Perdoki), mengatakan, setiap obat yang dikonsumsi memiliki efek samping.
Obat yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan didistribusi melalui pembuluh darah.
"Ketika didistribusi ke dalam darah, zat ini tidak bisa pilih-pilih maunya ke mana saja. Misalnya, obat yang saya minum, itu untuk menghilangkan sakit-sakit di otot. Tapi, karena disebar melalui pembuluh darah, zat dalam obat itu tidak bisa cuma ke otot yang lagi sakit saja," ujar dokter yang akrab disapa Soni, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Namun, menurut Soni, parasetamol justru jarang dianggap menyebabkan kantuk.
Obat yang mengandung Chlorpheniramine maleat (CTM) justru paling umum dan paling sering.
Biasanya, zat ini ada di obat flu, alergi, dan batuk.
Baca Juga: Bentrokan Hebat 3 Ormas di Bekasi, Kaitan Debt Collector dan Toyota Kijang Innova
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR