Otomotifnet.com - Pungutan liar di jalan biasanya gak berani ke mobil biasa.
Para pelaku pungli lebih pilih mengganggu sopir truk karena beberapa alasan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY, Bambang Widjanarko mengatakan, kendati ada tim khusus yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan ini, hanya saja jumlah tim aparat tidak sebanding.
Sehingga pelaku pungli masih bisa melakukan aksinya seperti main petak umpet.
"Tapi kalau bersih 100 persen tidak mungkin karena itu adalah lahan cari uang yang paling mudah dan enak untuk pelaku pungli," kata Bambang dikutip dari Kompas.com, (25/9/23).
"Kita tidak perlu jual beli barang dengan resiko rugi. Tidak perlu gunakan kepintaran. Gitu saja seneng mereka dan akan dilestarikan bagi mereka," sambung Bambang.
Bambang juga mengatakan, biasanya oknum pungli yang menyasar sopir truk akan melakukan aksi tersebut di daerah tertentu saja.
Sebab pelaku pungli tidak mungkin berani melancarkan aksinya tengah-tengah kota secara terang-terangan karena masih takut dengan aparat.
Namun, mereka juga tahu bahwa aparat tidak bisa menjaga kawasan selama 24 jam dengan keterbatasan jumlah anggota.
Maka dari itu praktik pungli ini masih terus berlangsung secara turun temurun dan sembunyi-sembunyi.
"Kalau di daerah tengah perkotaan itu tidak mungkin. Biasanya di daerah pesisir atau daerah pinggiran kota," tuturnya.
"Contohnya daerah pelabuhan. Kalau di Jakarta contohnya di Cakung atau Cilincing. Mulai Yos Sudarso sudah berani kalau di Jakarta. Tapi tidak mungkin di Jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, di Thamrin atau Sudirman," kata Bambang.
Bambang juga menyebutkan, jalur Sumatera menjadi wilayah yang paling banyak pos keamanan jalan raya (PKJR) yang menjadi tempat pemungutan liar tapi bukan retribusi legal.
Sementara itu, di Pulau Jawa itu kebanyakan ada di pinggir kota seperti di Jakarta dan Surabaya.
Untuk daerah lain yang ada di Pulau Jawa masih tergolong aman karena aksi pungli masih belum menjamur.
Baca Juga: Preman Kampung Dijambak Polisi, Pasang Muka Sangar, Palak Rp 2 Ribu Tiap Mobil Kejebak Macet
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR